Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Suara yang Dibidik Partai Gerindra..

Kompas.com - 16/07/2013, 08:08 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mematok target perolehan minimal 20 persen suara pada Pemilu Legislatif 2014 agar bisa mengusung calon Presiden. Untuk mewujudkan target itu, Partai Gerindra menyatakan akan membidik suara dari kalangan yang selama ini tak memilih alias golput. Selain itu, Partai Gerindra juga membidik suara pendukung partai non-parlemen dan partai yang tak lolos menjadi peserta Pemilu 2014.

"Pada Pemilu 2009, ada sekitar 40 persen pemilih yang golput, tidak datang ke TPS untuk pemilihan," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto usai Deklarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra 2014-2019, di Jakarta, Senin (15/7/2013). Partai Gerindra akan meyakinkan potensi besar pemilih ini untuk menggunakan hak pilih dan memilih partai tersebut.

Para kader dan calon anggota legislatif, aku Prabowo, telah dia perintahkan untuk merebut suara dari kalangan golput itu. "Tak menyiakan suara mereka," tegas dia. Prabowo menyebutkan saat ini ada 20 ribu calon anggota legislatif dari partainya di seluruh Indonesia.

Kepada kalangan yang selama ini tak menggunakan hak pilih, Prabowo meminta untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 2014. "Gunakan hak pilih, jangan frustasi, jangan apatis, jangan diam!" seru dia. Seluruh kader dan calon anggota legislatifnya pun dia minta menyebarkan ajakan yang sama.

Partai gurem

Selain berupaya merebut para pemilik hak pilih yang selama ini tak memilih, Prabowo mengatakan potensi lumbung suara untuk partainya adalah para pendukung partai politik yang mendapat kursi parlemen pada Pemilu 2009 dan partai yang tak lolos menjadi peserta Pemilu 2014.

Pada Pemilu 2009, sebut Prabowo, total suara dari 27 partai politik yang tak mendapat kursi DPR mencapai 20 persen total suara sah Pemilu 2009. "Itu peluang kami," ujar dia. Apalagi, tambah Prabowo, pada Pemilu 2009 ada 38 partai politik berlaga di tingkat nasional sementara pada 2014 hanya ada 12 partai politik. "Rebut suara semua partai (yang tak lolos jadi peserta pemilu)," tegas dia.

Prabowo mengakui bahwa pendukung partai politik besar akan relatif setia. Kesadaran itulah, imbuh dia, yang membuat partainya memilih tidak membidik konstituen partai besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com