Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Anies-Sohibul Dinilai Tak Realistis, PKS: Ini Pasangan Ideal, Punya Wawasan Global

Kompas.com - 27/06/2024, 13:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membantah anggapan yang menyebut duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta 2024 tidak ideal dan tidak realistis.

Menurut Syaikhu, Anies-Sohibul adalah pasangan ideal yang cocok memimpin Jakarta sebagai kota global.

"Ini sebagai suatu ikhtiar bahwa pasangan ini menurut kami adalah pasangan yang ideal untuk Jakarta yang sudah dijadikan dan dideklarasikan sebagai kota global," kata Syaikhu usai menutup acara Sekolah Partai di Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Syaikhu menilai, sebagai kota global, Jakarta perlu pemimpin yang berwawasan global pula.

Ia mengatakan, Anies dan Sohibul adalah sosok yang berawawasan global karena punya latar belakang sebagai akademisi yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.

Baca juga: PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

"Saya kira dua kandidat ini bukan kandidat yang kehidupannya lokal, mereka juga sudah mengalami pendidikan di luar negeri dan berbagai wawasan global yang mereka miliki. Insya Allah ini akan menjadi modal utama," ucap dia.

Syaikhu lantas menyatakan, pemasangan Anies dan Sohibul sudah menjadi keputusan tetap.

PKS akan memperjuangkan keduanya hingga terdaftar resmi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

Di sisi lain, PKS akan terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk menambah jumlah alokasi kursi guna mengusung Anies-Sohibul.

Baca juga: Duet Anies-Sohibul Dianggap Disebut Blunder dan Bahaya, Presiden PKS: Semuanya Aman

Diketahui, PKS hanya menduduki 18 kursi di DPRD DKI Jakarta, kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan sebanyak 22 kursi.

"Terus kita akan lakukan komunikasi, syukur-syukur kita juga akan membangun koalisi bersama," harap Syaikhu.

Diberitakan sebelumnya, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Lili Romli menilai, sulit bagi partai politik lain untuk mendukung PKS mencalonkan Anies Baswedan-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, Sohibul merupakan petinggi PKS yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro.

Sementara, Anies, kendati bukan kader partai politik, citranya sangat lekat dengan PKS karena sejarah kerja sama pada Pilkada Jakarta 2017 dan Pemilu Presiden 2024. 

"Saya kira akan sulit (Anies-Sohibul didukung partai lain) jika partai-partai yang lainnya masih menganggap bahwa Anies sebagai bagian dari PKS juga," kata Lili saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/6/2024). 

Lili meyakini PKS bakal berupaya mempertahankan rencana menduetkan Anies-Sohibul. Apalagi, partai PKS punya daya tawar tinggi sebagai partai pemenang pada Pemilu Legislatif (Pileg) Jakarta 2024.

Baca juga: Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Namun, sekalipun meraup kursi terbanyak di DPRD Jakarta, PKS tetap harus berkoalisi dengan partai politik lainnya untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.

leh karenanya, menurut Lili, PKS mau tak mau harus realistis jika partai politik calon mitra koalisi enggan mendukung Sohibul di kursi cawagub.

"PKS tidak bisa ngotot. Akhirnya memang mau tidak mau PKS harus realistis dan mengalah jika tidak mau ditinggalkan mitra koalisinya," ujar Lili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com