Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas 5 RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan, Menlu: Dunia Semakin Penuh Ketidakpastian

Kompas.com - 19/06/2024, 14:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, peningkatan kerja sama pertahanan dengan negara lain diperlukan guna mendukung ketahanan nasional.

Retno mengungkapkan itu saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, dalam rangka membahas rancangan undang-undang (RUU) ratifikasi bidang pertahanan dengan lima negara, yakni India, Brazil, Kamboja, Prancis dan Uni Emirat Arab.

"Sebagai informasi, bahwa pembentukan kerja sama ini semakin penting dilakukan karena dapat meningkatkan ketahanan nasional Indonesia di tengah dunia yang semakin dipenuhi ketidakpastian dan rivalitas geopolitik semakin tajam," kata Retno ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Pemerintah dan Komisi I Sepakat Bentuk Panja Bahas Ratifikasi Kerja Sama Pertahanan Indonesia dengan 5 Negara

Ia melanjutkan, kerja sama ini juga dilakukan dengan menghormati atau menjalankan prinsip-prinsip dasar Indonesia, yaitu politik luar negeri bebas aktif.

"Dan tadi saya tekankan bahwa kerja sama ini bukan merupakan pakta pertahanan atau aliansi militer," tambahnya.

Lebih jauh, Retno mengungkapkan kerja sama dengan lima negara itu tidak tertutup hanya di bidang pertahanan.

"Jadi dari lima kerja sama dengan lima negara tersebut, bidangnya bermacam-macam, tapi antara lain adalah pertukaran kunjungan, dialog, kemudian capacity building, dan juga kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi," ujar dia.

"Dan kemungkinan juga dengan beberapa negara membuka peluang untuk melakukan join development dan join marketing," sambungnya.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Terakhir, ia bersyukur seluruh fraksi di Komisi I DPR menyetujui untuk melanjutkan pembahasan RUU ke tingkat panitia kerja (Panja).

Ia berharap, pembahasan berjalan dengan lancar dan sampai ke tahapan selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi I DPR bersama Menlu dan Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengadakan rapat kerja membahas lima RUU ratifikasi bidang pertahanan dengan lima negara.

Hasil rapat itu di antaranya, seluruh fraksi Komisi I DPR menyetujui pembahasan lima RUU tersebut ke tingkat panja.

Wakil Ketua Komisi I DPR Teuku Riefky Harsya yang memimpin rapat meminta seluruh Fraksi juga menentukan siapa saja yang masuk dalam Panja tersebut.

"Selanjutnya kita telah menyelesaikan rangkaian rapat dan juga mendengarkan juga tanggapan dari sembilan fraksi termasuk kesepakatan untuk DIM RUU dan DIM penjelasan yang ditugaskan kepada Panja untuk selanjutnya, kemudian masing-masing Komisi I DPR dan pemerintah akan membentuk panja,” kata Teuku Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com