Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silaturahmi Politik Prabowo lewat Momen Idul Fitri dan Belum Pastinya Sikap PDI-P

Kompas.com - 13/04/2024, 08:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Namun, ia dak menjawab ketika ditanya awak media apakah ada pembicaraan politik dengan SBY.

Menteri Pertahanan (Menhan) itu hanya tertawa dan menekankan bahwa saat ini masih dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Hahaha, politik terus, ini lebaran, ya,” katanya.

Baca juga: Prabowo-Megawati Belum Bertemu karena Pertimbangkan Pendukungnya

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga tidak mau membeberkan rencana kunjungannya untuk Sabtu (13/4/2024).

"Ya nanti, nanti, terima kasih ya,” ujar Prabowo.

Keliling dan rekonsiliasi

Sebelumnya, saat berada di rumah dinas Airlangga Hartarto pada Kamis, Prabowo memang sempat menyatakan ingin keliling bertemu para tokoh.

Hal itu disampaikan Prabowo saat disapa awak media.

"Alhamdulillah sehat. (Akan) Keliling," ujar Prabowo.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Prabowo memang mengusahakan adanya rekonsiliasi dengan kegiatan silaturahminya akhir-akhir ini.

Upaya itu dijajaki Prabowo karena belajar dari Presiden Jokowi yang mengajaknya bergabung ke pemerintahan setelah Pilpres 2019.

Baca juga: Prabowo Disebut Ingin Bisa Rangkul Jokowi, SBY, dan Megawati, TKN: Punya President Club

Rekonsiliasi itu pula yang menjadi pembahasan Prabowo saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis.

"Terutama bagaimana memupuk negara efektif, rapat-rapat yang efektif dengan para elite dan Pak Jokowi itu kan orang yang care," ujar Habiburokhman di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis.

"Oleh karena itu, Pak Prabowo ini kan setengah peralihan setelah putusan MK, kita harus jalan kencang. Kami enggak mau buang waktu, kurang lebih saya tangkap begitu,” sambung dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, rekonsiliasi politik merupakan hal yang ditunggu menjelang putusan sidang hasil sengketa Pilpres 2024 yang akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024.

Menurut dia, tanda-tanda rekonsiliasi politik sudah menemui titik terang dengan bertemunya Ketua TKN Prabowo-Gibran, Roslan Roeslani, dengan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, pada Kamis.

Baca juga: Prabowo Terus Upayakan Rekonsiliasi

"Ini yang ditunggu pascatanggal 22 (April) nanti, yakni rekonsiliasi. Tadi kita sudah lihat ada Pak Arsjad datang ke sini (open house Airlangga). Tadi sore bertemu Pak Rosan," ujar Bamsoet usai menghadiri acara open house di rumah dinas Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis.

"Pertemuan antara tim pemenangan pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik. Tentunya sesuai dengan tahapan," lanjut dia.

Pertemuan-pertemuan itu diharapkan tidak menimbulkan gesekan politik ke depannya. Menurut Bamsoet, yang dibutuhkan dalam pemerintahan baru adalah demokrasi gotong-royong.

"Dan enggak dibutuhkan lagi oposisi. Saya mendukung Pak Prabowo merangkul semua parpol untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan," kata dia.

Baca juga: Soal di Dalam atau Luar Pemerintah, PDI-P Tentukan lewat Kongres

Sebagai pemenang pilpres, Prabowo dinilai memiliki tanggung jawab untuk merangkul semua partai politik untuk masuk ke dalam pemerintahan. Akan tetapi, bukan berarti tidak lagi sistem check and balance.

"Kita bisa memusyawarahkan (perbedaan sikap) dalam sistem demokrasi kita sendiri. Kita Golkar dan parpol lain yang satu koalisi (pendukung Prabowo-Gibran) bukan berarti selalu satu pandangan. Tapi kita bisa selesaikan dengan baik. Jadi bukan berarti tak ada check and balance. Itu masih ada," ujar Bamsoet.

"Lebih gampang (check and balance) justru. Karena kan kalau oposisi bicara pride. Kadang lari dari substansi, tapi kalau satu koalisi bisa bicara dari hati ke hati dan lebih baik untuk masyarakat," tambah dia.

Dekati PDI-P

Meski berniat untuk melakukan rekonsiliasi, tetapi hingga saat ini Prabowo masih belum memastikan pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menjadi rivalnya di Pilpres 2024.

Media sempat bertanya soal kepastian pertemuannya dengan Megawati.

Namun, Prabowo hanya melambaikan tangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com