Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Unik Saksi di Sidang Sengketa Pilpres: Bawa Karung Beras Berlogo Prabowo-Gibran, Minta Tak Banyak Ditanya

Kompas.com - 03/04/2024, 07:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah momen menarik terjadi dalam sidang lanjutan sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (2/4/2024), dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh kubu calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dua saksi mereka berhasil menghangatkan ruang sidang yang dingin dengan tawa akibat kepolosan mereka.

Apa saja? Berikut dirangkum Kompas.com.

Minta tak banyak ditanya

Salah seorang saksi bernama Memed Alijaya meminta agar Ketua MK Suhartoyo tidak banyak bertanya kepada dirinya.

Awalnya, Memed dengan sangat berapi-api menjelaskan soal peristiwa ketidaknetralan aparat yang disaksikannya terjadi di Cikaso, Sukabumi, Jawa Barat.

Memed mengatakan, ada aparat yang dipimpin oleh camat melakukan yel-yel dengan menggunakan pakaian Prabowo-Gibran di malam hari.

Baca juga: KPU Akan Hadirkan Satu Ahli dan 2 Saksi di Sidang Sengketa Pilpres Hari Ini

Menurut Memed, peristiwa itu disebutnya berlangsung di rumah salah seorang ketua RW.

"Waktu kegiatan saya melihat, karena di kampung saya dekat saya tapi tidak ikut saya, orang-orang semua sudah tahu orang kader PDI-P," kata Memed.

"Dan karena waktu itu, waktu kejadiannya itu kan malam hari, hari Selasa malam Rabu, tanggal 6 malam tanggal 7, pas tanggal 7 saya langsung lapor ke panwas (panitia pengawas)," ujarnya lagi.

Suhartoyo lantas bertanya seperti apa kejadian pada hari itu.

Memed kemudian meminta izin untuk mempraktikkan langsung peristiwa yang dilihatnya itu di hadapan sidang. Kebetulan, Suhartoyo bertanya cukup detail terkait peristiwa tersebut.

"'Kami relawan I'ing siap untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran, siap!' kata semua begitu," ujar Memed sambil berdiri dan memeragakan peristiwa yang dilihatnya itu.

Baca juga: Tingkah Saksi Kubu Ganjar-Mahfud, Bawa Beras Prabowo-Gibran sampai Bikin Hakim MK Tertawa

Dia juga memeragakan posisi masing-masing aparat yang disebutnya berbaris di depan rumah. Si camat memimpin sambil merekam video, sedangkan kepala desa di belakang barisan tersebut.

"Besoknya kan saya lapor ke panwas, tanggal 7, jam 9 pagi," kata Memed.

Memed juga menegaskan bahwa dirinya mendokumentasikan kejadian itu. Suhartoyo pun meminta agar dokumentasi yang diambil olehnya diserahkan kepada MK.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com