JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto bersyukur, PDI-P tetap menduduki peringkat pertama di dalam perolehan suara Pemilu Legislatif 2024.
Meskipun, menurutnya, ada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan dukungan masyarakat kepada PDI-P, di dalam penyelenggaraan pemilu kemarin.
"Kami mengucapkan syukur bahwa setidaknya di tengah gempuran yang sangat dahsyat sebagai ujian sejarah PDI Perjuangan, kami tetap dapat mempertahankan posisi sebagai pemenang pemilu tiga kali berturut-turut," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Gerindra dan PDI-P Tegaskan Hubungan Baik Prabowo-Megawati, Bicara soal Pertemuan
"Dan itu tidaklah mudah di tengah-tengah persoalan supremasi hukum yang turun ke tingkat nadir dan kemudian abuse of power yang sayangnya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo," imbuhnya.
Hasto lantas menjelaskan bahwa upaya rekayasa pileg bahkan terjadi dari hulu hingga ke hilir.
"Dimulai dari hulu dari rekayasa hukum di MK. Hingga di tingkat proses sampai di hilir. Bahkan sekarang pun masih banyak intimidasi yang dilakukan," ujarnya.
"Itu menjadi sisi-sisi gelap demokrasi di Indonesia yang oleh para pakar, termasuk Bapak Jusuf Kalla, dikatakan sebagai pemilu yang paling brutal dan buruk di dalam sejarah pemilu di Indonesia," imbuh dia.
Baca juga: Sekjen PDI-P: 171 Kader Kepala Daerah Siap Maju Kembali pada Pilkada 2024
Meski demikian, ia meminta agar seluruh kader dan simpatisan PDI-P tetap optimistis. Sebab, tak hanya berhasil mempertahankan posisi pertama, PDI-P juga berhasil menambah jumlah kursi anggota legislatif, terutama untuk DPRD kabupaten/kota.
"Jadi di tingkat kabupaten kota, perolehan kami justru meningkat dari 2.806 pada tahun 2019, menjadi 2.823 atau naik 17 kursi," kata dia.
"Sehingga penetrasi dengan berbagai kecurangan hulu ke hilir dan intimidasi, itu berpengaruh di tingkat DPR RI dan DPRD tingkat provinsi," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan penghitungan internal, PDI-P mendapatkan 152 kursi ketua dan 157 kursi wakil ketua DPRD tingkat kabupaten/kota.
Baca juga: Sudah Daftarkan Gugatan Sengketa Pileg ke MK, PDI-P Ungkit Kehilangan Kursi di Sejumlah Daerah
"Nah sedangkan di tingkat provinsi, tentu saja mengalami penurunan, yang di tingkat, karena bekerjanya operasi yang sangat masif, total perolehan kursi DPRD provinsi dari 413 menjadi 395 yaitu turun 18," jelas dia.
"Posisi ketua DPRD, kami sekarang memegang di 13 provinsi dan wakil ketua DPRD di 18 provinsi. Sehingga total ketua DPRD provinsi sekitar 34,2 persen dan wakil ketua DPRD provinsi itu ada 47 persen dari 38 provinsi," tutur Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.