Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Butuh Lebih dari Sekadar Jokowi untuk Lolos ke DPR RI

Kompas.com - 07/03/2024, 06:15 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Kala itu, Kaesang mengaku mendapatkan wejangan khusus dari ayahnya.

Jokowi juga mengaku telah lama menyukai PSI, bahkan sebelum anak bungsunya memimpin parpol yang berdiri 16 November sepuluh tahun lalu.

“Yang pertama, saya sudah sejak dahulu senang dengan PSI,” kata Jokowi.

Ia menganggap PSI merupakan parpol yang menampung banyak kader anak muda dan cukup vokal memperjuangkan aspirasi di kancah politik Tanah Air.

“Juga berani bersuara, itu saya senang,” ucap dia.

Jokowi saja tak cukup

Pakar Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai, hasil perolehan suara PSI sampai saat ini menunjukan peran Jokowi saja tak cukup untuk membuat parpol itu melenggang lolos ke Senayan.

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang membuat raihan suara PSI pada Pileg 2024 belum mencapai ambang batas parlemen.

Pertama, basis akar rumput PSI yang belum cukup kuat. Ia menjelaskan, pileg lebih kompleks ketimbang pilpres, sehingga mengandalkan popularitas Kaesang saja tak cukup.

“Mungkin ya, tadi yang disebut Kaesang sebagai public figure, masuknya Kaesang sebagai ketua umum kan belum lama juga dan untuk pileg saya kira kan beda dengan pilkada atau pilpres,” tutur Nyarwi pada Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Menko Polhukam: Masih Diduga, Harus Dibuktikan

Meski punya Kaesang sebagai nakhoda di tingkat pusat, PSI dianggap belum punya banyak tokoh berpengaruh di tingkat daerah.

Padahal, salah satu yang bakal mempengaruhi konstituen adalah pengaruh tokoh-tokoh di akar rumput.

“Menurut saya, basis akar rumput, itu memang perlu. Betul bahwa akses pada internet dan sosial media terus meningkat, tapi kalau kita lihat dengan banyaknya para tokoh yang terbaru misalnya dalam pileg, tentu membutuhkan model-model kampanye yang saling melengkapi,” papar dia.

“Sosial media penting tapi kan tidak cukup, dia harus dilengkapi dengan model-model sosialisasi dan kampanye yang saya kira interpersonal ke kelompok,” ucap dia.

Ia juga melihat bahwa PSI belum dilengkapi dengan para calon legislatif (caleg) yang memiliki pengaruh cukup luas dan kuat di masyarakat.

“Pileg itu kan referensinya figur-figur caleg ya selain partai dan kehadiran atau keberadaan partai itu saya kira butuh waktu. Daya jangkau PSI saya kira masih cukup lemah di sana,” kata dia.

Baca juga: Ditemukan Surat Suara Bertuliskan “Maling” di TPS Kaesang

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com