Menurutnya, audit kasus stunting di Kabupaten Kampar adalah kegiatan yang wajib dalam program percepatan penurunan stunting. Di sini, AKS dilaksanakan dua kali atau lebih dalam satu tahun.
“Kegiatan audit kasus stunting kali ini adalah yang pertama pada 2024. Untuk kegiatan selanjutnya, akan dilaksanakan di kecamatan dan desa yang tercantum dalam penetapan desa lokus pada 2024,” ujar Hambali.
Perlu diketahui, Gebyar AKS kali ini diikuti 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau dan Dokter Hasto berkesempatan menyapa seluruh kabupaten/kota yang hadir secara virtual.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin memaparkan, selain kegiatan AKS terdapat rangkaian kegiatan lain, yaitu pelayanan KB, pemberian tablet penambah darah bagi siswa SMA, hingga pelayanan kesehatan bagi calon pengantin (cantin).
“Gebyar AKS kali ini menyasar sasaran audit sebanyak 562 orang sasaran yang terdiri dari 64 catin, 151 orang ibu hamil, 73 orang ibu pascapersalinan, 282 orang bayi di bawah usia dua tahun, balita, dan sebanyak 455 sasaran pelayanan KB,” jelasnya.
Baca juga: Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Rokok dan Paparan Asapnya bagi Perokok, Ibu Hamil dan Bayi
Selain sasaran tersebut, kegiatan itu melibatkan 39 orang pakar yang terdiri dari 11 dokter spesialis anak, 12 spesialis ahli kandungan, 9 ahli gizi, dan 7 psikolog.
Gebyar AKS di Provinsi Riau kali ini diselenggarakan secara virtual, termasuk dialog antara Kepala BKKBN dengan para bupati dan wali kota se-Provinsi Riau.
Acara ini juga dihadiri para Penyuluh KB, Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) dan sub PPKB, para bidan, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, serta anggota Forkopimda kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
Hadir juga Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Kepala TP-PKK Riau dan kabupaten/kota se-Riau, Ketua TPPS Riau dan kabupaten/kota se-Riau, para mitra, camat, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
Baca juga: Posyandu Remaja Dinilai Penting, Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Nikah Muda hingga Seks Terlalu Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.