Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril

Kompas.com - 29/02/2024, 12:53 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Perkuat sosialisasi

Pada kesempatan itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh Ayu Marzuki meminta TPPS Aceh memperkuat sosialisasi tentang stunting hingga ke tingkat desa. 

Menurutnya, masih banyak keuchik atau kepala desa, bahkan istri kepala desa, yang juga ketua TPPS tingkat gampong belum mengetahui tentang stunting

Bahkan, kata Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh itu, banyak yang menganggap bahwa stunting itu penyakit. 

Baca juga: Pakar: Ibu Alami Stunting Dapat Melahirkan Bayi Sehat, asal...

"Saya berterima kasih sekali dengan Kaper BKKBN Aceh, Ibu Vina, yang cepat respons dan Desember 2023 lalu mengumpulkan 710 keuchik dari desa lokus stunting untuk mengikuti sosialisasi stunting,” katanya. 

Ayu berharap, lewat pemahaman tersebut, TPPS Aceh dan pihak terkait dapat melakukan intervensi yang tepat sasaran.

Kemudian, hal lain yang paling mencengangkan berkaitan dengan perubahan perilaku adalah peran suami selama kelahiran terkait pemberian ASI sangat minim. 

“Minim juga suami yang mendorong istri pergi ke posyandu memeriksakan kesehatan kehamilan maupun membawa batuta dan balita ke posyandu,” katanya.

Ayu juga menemukan kasus seorang suami yang mendorong istrinya memberikan bayi susu formula karena ASI istrinya encer.  

Baca juga: Upaya Mengatasi Stunting Perlu Fokus pada Pencegahan

“Istri menerima saran tersebut. Karena ingin hemat, susu botol ditambahkan air agar encer. Inilah kondisi yang terjadi,” ujarnya. 

Untuk itu, dia berharap para suami ikut serta berperan mendorong istri memberikan ASI kepada bayi hingga berusia dua tahun. 

Lebih lanjut, Ayu mengungkapkan, banyak kader posyandu yang salah ukur tinggi badan balita dengan menggunakan ukuran kain sehingga data stunting tidak valid. 

Penyebab lainnya adalah kader sering diganti sehingga pencatatan yang dilakukan kader tidak dikonfirmasi petugas kesehatan. 

"Saya sangat memohon kader yang sudah dilatih tidak diganti. Oleh sebab itu, perlu diatur juga dengan regulasi supaya kader pada tingkat paling bawah bisa didampingi sehingga bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada," katanya. 

Ayu juga berharap, peran TPPS yang terdiri dari berbagai unsur pemangku kebijakan dapat terus meningkatkan perannya dalam penurunan stunting di Aceh. 

Baca juga: Benarkah Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting pada Anak Harus Mahal?

Ia meyakini, peran tersebut akan berdampak signifikan untuk masa depan anak Aceh yang lebih baik. 

Untuk diketahui, Rapat Koordinasi TPPS Aceh Tahun 2024 dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar yang mewakili Ketua TPPS Aceh dan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim.

TPPS Aceh yang hadiri terdiri dari berbagai unsur pemangku kebijakan, di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Badan Pangan Nasional, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, serta instansi dan organisasi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com