Namun, tak hanya bertemu bertiga. Menurut Presiden Jokowi, pertemuannya dengan Prabowo dan Gibran dilaksanakan berempat dengan satu orang lain.
"(Bertemu) berempat," kata Jokowi.
Baca juga: Prabowo Unggul di Quick Count, Pengamat: Basis Pendukung Ganjar Bermigrasi
Ketika ditanya siapa saja empat orang itu, Kepala Negara menyatakan tidak bisa menyebut detailnya.
"Jangan teriak - teriak curang"
Lebih lanjut wartawan bertanya tanggapan Presiden Jokowi soal masyarakat yang menyoroti berbagai kecurangan pilpres.
Mendengar pertanyaan itu, Presiden Jokowi memberikan jawaban panjang.
Presiden menjelaskan soal rekapitulasi suara di TPS yang juga melibatkan para saksi.
Selain itu ada aparat yang juga hadir di TPS untuk mengambil gambar hasil suara.
"Yang pertama, mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS . Partai ada saksi di TPS, capres, cawapres kandidat ada saksi di TPS," ungkap Jokowi.
"Di TPS ada Bawaslu. Aparat juga ada di sana, terbuka untuk diambil gambarnya," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Kubu Anies-Muhaimin: Tak Bijak dan Tidak Dewasa
Sehingga Presiden menegaskan pengawasan yang berlapis-lapis seperti itu akan menghilang kecurangan.
Akan tetapi, jika memang betul terjadi kecurangan, Presiden meminta agar segera dilaporkan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK) beserta bukti-buktinya.
Dengan demikian menurutnya warga tidak hanya sekedar mengungkapkan bahwa ada kecurangan.
"Kalau emang ada betul. Ada mekanismenya untuk ke Bawaslu. Mekanisme nanti persidangan di MK. Nanti saya kira udah diatur semuanya," kata Jokowi.
"Jadi janganlah teriak-teriak curang, ada bukti bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK," tambah mantan Wali Kota Solo itu.