JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, berpidato di Istora Senayan, Jakarta, pascapemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) malam.
Pidato Prabowo tersebut dihadiri oleh para elite partai politik dan masyarakat pendukung pasangan capres-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pidatonya, Prabowo mengajak semua pihak untuk berterima kasih kepada para pendiri bangsa dan presiden RI terdahulu.
“Sebagai bangsa yang menjadi panutan bangsa-bangsa lain, mari kita bersyukur, mari kita berterima kasih kepada pendiri-pendiri bangsa kita, mari kita berterima kasih pada presiden-presiden yang kita miliki selama ini,” kata Prabowo.
Prabowo lantas menyebutkan satu per satu nama pemimpin RI. Mulai dari Presiden pertama Soekarno, Presiden kedua Soeharto, Presiden ketiga BJ Habibie, lalu Presiden keempat Abdurrahman Wahid, yang menurutnya berjasa besar kepada negara.
Baca juga: Analisis Exit Poll Litbang Kompas: 53,5 Persen Pemilih Jokowi di 2019 Kini Pilih Prabowo-Gibran
Menteri Pertahanan itu juga menyebut sosok Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden Joko Widodo.
“Presiden Joko Widodo berjasa bagi bangsa,” ucap Prabowo.
Seketika, nama Jokowi diserukan oleh para pendukung Prabowo-Gibran. Berkali-kali diteriakkan nama Jokowi hingga menggema di gedung Istora.
“Jokowi! Jokowi! Jokowi!” teriak para pendukung Prabowo-Gibran.
Prabowo pun sejenak menghentikan pidatonya, seakan memberikan kesempatan bagi massa untuk berseru.
Tak lama, Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali berbicara. Prabowo menyebut bahwa ia mengenal hampir semua presiden RI.
Namun, Prabowo bilang tak terlalu mengenal Soekarno karena ketika ayah Megawati itu menjabat sebagai presiden, ia masih kecil.
Prabowo juga berkata, ia mengenal Soeharto, yang tak lain merupakan mantan ayah mertuanya. Ia juga mengenal Habibie dan Gus Dur.
Tak lupa, Prabowo menyebut nama SBY yang menurutnya merupakan kawan baik.
“Presiden SBY saya kenal baik, dulu saya sempat jadi kawan, jadi teman, masuk Akabri sama-sama. Tapi karena akademi militer sangat sayang sama saya, saya ditahan, dikasih tambah beasiswa satu tahun lagi. Presiden SBY saya kenal,” kata Prabowo.