Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Mencoblos, Ma'ruf Amin Bakal Pantau Hitung Cepat di Rumah

Kompas.com - 14/02/2024, 11:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, bakal memantau hasil hitung cepat (quick count) di rumahnya di daerah Depok, Jawa Barat, usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setempat.

Diketahui, Ma'ruf beserta istrinya, Wury Estu Handayani memberikan hak suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di TPS 033, Taman Arcadia Mediterania, RW 14 RT 2, Tapos, Kota Depok, Rabu (14/2/2024).

"(Mantau quick count) di rumah, kan deket sini rumahnya," kata Ma'ruf, Rabu.

Baca juga: Usai Mencoblos, Wapres Maruf Harap Presiden Terpilih Jadi Pemimpin Rakyat, Bukan Kelompok Tertentu

Ia pun sempat menyampaikan harapan agar presiden terpilih pengganti Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang bisa memimpin seluruh rakyat, bukan pemimpin kelompok tertentu.

Ia berharap, pemimpin tersebut juga bisa membawa Indonesia lebih baik ke depan.

Dengan begitu, Indonesia akan lebih baik dan lebih sejahtera.

"Saya kira pemimpin yang bisa membawa Indonesia ke depan lebih baik, lebih sejahtera. Saya kira itu," tutur Ma'ruf.

Baca juga: Sambil Tunjukkan Jari Bertinta, Maruf: Semua Masyarakat Harus Gunakan Hak Pilih

Di sisi lain, Ma'ruf juga sempat berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilih hari ini. Sebab menurut Ma'ruf, Pemilu adalah waktu penting untuk menentukan pemimpin masa depan.

"Saya kira Pemilu ini penting sekali, merupakan per lima tahunan untuk memilih pemimpin kita 5 tahun ke depan. Presiden, wakil presiden, anggota legislatif, DPD," kata Ma'ruf di TPS 033, Rabu.

Sebagai informasi, Wapres didampingi oleh Wury Estu Handayani dan dua orang anaknya Nayla Hanifah dan Natasya Nisaul Alfani. Keempatnya memang dijadwalkan mencoblos di tempat yang sama untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta para anggota legislatif.

Baca juga: Nyoblos di Depok, Wapres Maruf Amin Ditemani Istri dan 2 Anaknya

Ma'ruf dan Wury tiba di lokasi TPS pada pukul 09.16 WIB. Keduanya kompak menggunakan baju senada berwarna coklat.

Ma'ruf mengenakan setelah batik berwarna coklat dan hitam, celana hitam, dan peci hitam. Sedangkan Wury menggunakan gamis batik berwarna coklat dan jilbab berwarna cream.

Setibanya di TPS, dia dan istri berjalan menuju meja pendaftaran dan ikut mengantre bersama warga saat hendak mencoblos.

Ma'ruf mengantre sembari duduk sekitar lima menit sembari menunggu namanya dipanggil.

Baca juga: Wapres Minta KPU Antisipasi Kekurangan Surat Suara

Setelah itu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memanggil nama Ma'ruf dan Wury.

Ma'ruf kemudian kembali menuju meja petugas untuk menerima surat suara. Tercatat, ada lima surat suara yang diterima Ma'ruf, yaitu surat suara berwarna merah, kuning, biru, hijau, dan abu-abu.

Surat suara itu masing-masing menampilkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon legislatif DPR RI, DPRD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Setelah itu, dia bersama sang istri segera menuju bilik suara. Ia terpantau mencermati secara seksama nama dan wajah yang terpampang di surat suara.

Baca juga: Pemilu 2024, Wapres Maruf Amin Mencoblos di Cimanggis

Ma'ruf dan Wury memilih bilik suara bersebelahan di area depan panggung.

Ma'ruf lebih dulu menyelesaikan pencoblosan dan memasukkannya ke lima kotak suara berbeda. Tak beberapa lama, Wury mengikuti di belakangnya.

Usai memasukkan surat suara, Ma'ruf mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta yang tersedia, kemudian berpose menunjukkan tinta itu ke depan awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com