Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Imbau Pendukungnya Jaga TPS Saat Penghitungan Suara

Kompas.com - 14/02/2024, 11:01 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengimbau para pendukungnya untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat penghitungan suara berlangsung.

Dia mengatakan, pemilih bisa pulang lebih dulu setelah mencoblos.

"Saya mengimbau kepada semua, setelah selesai mencoblos bisa pulang, tapi jam 13.00 WIB, setelah (proses pemilihan) ditutup kembalilah ke TPS, awasi penghitungan," katanya saat ditemui di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Cerita Anies soal Amplop Berisi Rp 200.000 di Kantong Celana Jelang Pencoblosan

Anies meminta para pendukungnya melaporkan temuan hasil perhitungan suara ke platform pengawas penghitungan suara se-Indonesia.

"Dengan begitu kita bisa sama-sama memastikan," ucapnya.

Anies mengingatkan, mengawal suara pemilu bukan berarti mengawal suara pasangan calon tertentu.

"Ini bukan mengawal suara paslon, ini mengawal suara rakyat," ucapnya.

Baca juga: Usai Mencoblos, Anies dan Keluarga Celupkan Jari Telunjuk ke Tinta Tanda Dukung 01

Anies Baswedan diketahui melakukan pencoblosan di TPS 060 RT 4 RW 6 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ia melakukan pencoblosan bersama keluarganya yaitu istrinya, Feri Farhati, dan dua anaknya Mutiara Baswedan dan Mikail Baswedan.

Anies merasa bersyukur bisa melangsungkan pemilihan bersama keluarga.

Ia hanya menyayangkan Ibundanya, Aliyah Baswedan belum bisa melakukan pencoblosan karena merupakan pindahan dari Yogyakarta.

Baca juga: Anies Dapat Surat Suara Robek untuk Pileg DPRD DKI, Langsung Minta Ganti

"Alhamdulillah kami sekeluarga baru saja menjalankan hak konstitusional kita untuk mencoblos dalam pilpres, semua sudah bisa mencoblos," tuturnya .

"Kecuali Bu Aliyah yang ternyata baru bisa mencoblos di atas jam 11, karena perpindahan lokasi dari jogja, semua berjalan lancar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com