Masyarakat dianggap telah jenuh dengan medsos yang seringkali menyajikan informasi yang tidak terverifikasi dan cenderung menimbulkan hoaks dan disinformasi.
Meskipun begitu, berita yang beredar di platform medsos tetap harus diwaspadai. Masyarakat harus terus meningkatkan pemahaman dan rasa bijak dalam menggunakan medsos agar tidak mudah terpengaruh dan tanpa sadar menjadi penyebar informasi yang tidak benar.
Berikut adalah beberapa tips dari Kemenkominfo agar tidak terjebak oleh berita hoaks.
Pertama, pahami judul-judul yang provokatif dan tendensius. Biasanya, judul ini menggunakan huruf kapital dan tanda seru, serta langsung menuduh dan menimbulkan kebencian terhadap pihak tertentu.
Baca juga: [HOAKS] Hasil Hitung Suara Sebelum 14 Februari di Taiwan dan Malaysia, Prabowo-Gibran Unggul
Isinya bisa diambil dari berita media resmi, tetapi dimanipulasi untuk menciptakan persepsi yang diinginkan oleh pembuat hoaks. Oleh karena itu, waspadalah terhadap pesan-pesan forward yang mencurigakan.
Langkah terbaik adalah mencari referensi berupa berita serupa dari situs berita resmi, lalu membandingkan isinya. Dengan cara ini, masyarakat dapat memperoleh kesimpulan yang lebih seimbang. Jika terbukti sebagai hoaks, segera hapus atau laporkan konten tersebut ke situs https://aduankonten.id/.
Kedua, perhatikan alamat situsnya. Informasi yang tidak resmi biasanya tidak memiliki informasi di media resmi dan hanya tersebar di aplikasi pesan instan.
Baca juga: Threads Instagram, Dulu Aplikasi Pesan Instan Sekarang Jadi Mirip Twitter
Jika ada, biasanya berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi. Situs semacam ini mungkin menggunakan domain blog. Untuk memastikan keabsahan sebuah situs berita, Anda bisa mengeceknya di https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers.
Ketiga, periksa fakta. Informasi hoaks sering kali mencatut nama tokoh dan lembaga terkenal.
Oleh karena itu, perhatikan sumber berita. Berita yang mencurigakan biasanya hanya mencantumkan nama tokoh dan lembaga terkenal tanpa menyertakan fakta yang jelas.
Keempat, waspadai penggunaan foto atau video palsu. Teknologi saat ini memungkinkan manipulasi gambar dan video sehingga terlihat nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.