Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jumlah Pemilih Pemula Besar, Fahira Idris Minta KPU Perbanyak Sosialisasi Tata Cara Pencoblosan

Kompas.com - 13/01/2024, 10:01 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) di semua tingkatan mengintensifkan sosialisasi tata cara pencoblosan, terutama bagi kalangan pemilih pemula.

Pasalnya, menurut Fahira, populasi pemilih pemula atau mereka yang baru pertama kali memilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 cukup besar.

Oleh karena itu, lanjutnya, sebaiknya digelar sosialisasi khusus bagi pemiliih pemula soal tata cara pencoblosan, baik itu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, maupun Presiden dan Wakil Presiden, agar suara mereka tidak sia-sia.

Salah satu bentuk sosialisasi paling efektif, kata Fahira, adalah KPU di semua tingkatkan memperbanyak kegiatan simulasi pencoblosan yang pesertanya pemilih pemula. Dari simulasi ini, akan bisa diketahui sejauh mana pemahaman pemilih pemula tentang tata cara pencoblosan yang benar atau sah.

Baca juga: Fahira Idris Paparkan 7 Isu Kunci tentang Keberlanjutan yang Perlu Dibahas dalam Debat Cawapres Kedua

“Kegiatan simulasi ini efektif untuk memperkecil suara tidak sah akibat kesalahan mencoblos,” ujar Fahira dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Fahira mengungkapkan, pemilu di Indonesia memiliki sistem yang paling rumit dan kompleks di dunia. Selain karena harus mencoblos banyak surat suara dalam satu pemilihan, tata cara pencoblosannya juga rentan membuat suara tidak sah.

Untuk diketahui, para pemilih harus mencoblos lima surat suara pada Pemilu 2024. Hanya pemilih di DKI Jakarta yang mencoblos empat surat suara karena tidak ada surat suara untuk DPRD Kabupaten/Kota.

Contohnya, jika ada pemilih pemula yang mencoblos lebih dari satu calon legislatif (caleg) atau partai politik (parpol) yang disukai karena tidak paham bahwa hanya boleh mencoblos satu kali, maka suara tidak akan sah.

Belum lagi, imbuhnya, masih banyak pemilih yang kurang memahami teknis tata cara pencoblosan. Berdasarkan pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, masih terdapat pemilih yang tidak membuka semua surat suara terlebih dahulu secara utuh.

Baca juga: Banyak Isu Tak Terungkap Saat Debat, Fahira Idris Minta Debat Capres-Cawapres di Luar KPU

Mereka malah menumpuknya menjadi satu, baru kemudian mencoblos. Hasilnya, surat suara di bawahnya ikut tercoblos di tempat yang tidak seharusnya.

Selain itu, masih sering terjadi pemilih mencoblos surat suara yang belum terbuka penuh atau sering disebut “coblos tembus”. Alhasil, ada lebih dari satu coblosan dalam satu surat suara.

Kejadian itu biasanya terjadi pada surat suara yang lebar atau memanjang, misalnya surat suara DPR, DPD ,dan DPRD dengan daftar calon yang banyak.

Oleh karena itu, Fahira berharap, menjelang hari pencoblosan, KPU di semua tingkatan dapat mengintensifkan sosialisasi tata cara pencoblosan sesuai Pasal 353 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Pemilu, terutama kepada pemilih pemula.

Menurutnya, KPU bisa melakukan simulasi ke sekolah-sekolah dengan menyasar peserta didik yang sudah berusia 17 tahun pada hari pencoblosan. Selain itu, tata cara pencoblosan juga bisa disosialisasikan melalui berbagai media komunikasi yang dekat dengan pemilih pemula, seperti media sosial (medsos).

“Buat konten-konten dengan bahasa dan gaya kekinian sehingga pemilih pemula lebih aware dan disebarluaskan lewat berbagai platform digital, misalnya TikTok dan medsos lain. Sebab, surat suara yang sah sangat berpengaruh terhadap kualitas pemilu. Semakin banyak surat suara sah, maka semakin berkualitas juga sebuah pemilu,” ujar Fahira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com