Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Absennya Jokowi di HUT PDI-P dan Sapaan Hangat Megawati ke Wapres hingga Para Menteri...

Kompas.com - 11/01/2024, 10:05 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Ada pula Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Lalu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas.

Megawati menekankan bahwa para menteri ini, termasuk menteri yang bukan kader PDI-P, meminta untuk diundang di acara HUT ke-51 PDI-P.

“Para menteri yang hadir di sini, supaya Pak Ma’ruf tahu mereka ingin diundang, jadi saya undang,” ucap Mega dengan senyuman, lagi-lagi disambut tepuk tangan para undangan.

Tumpeng pertama

Tak hanya duduk sebagai undangan, Ma’ruf Amin juga sempat naik ke panggung untuk menerima potongan tumpeng ulang tahun dari Megawati. Ma’ruf menjadi orang pertama yang menerima potongan tumpeng.

Pada peringatan HUT PDI-P tahun-tahun sebelumnya, Megawati biasanya memberikan potongan tumpeng pertama untuk Jokowi. 

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ikut salam metal saat menghadiri HUT PDI-P ke-51 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.KOMPAS.COM/Dok. PDI-P Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ikut salam metal saat menghadiri HUT PDI-P ke-51 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Melihat Megawati menyerahkan potongan tumpeng ke Ma’ruf, seluruh tamu undangan dan kader PDI-P yang hadir riuh bertepuk tangan.

Megawati juga memberikan potongan tumpeng lengkap dengan lauk pauknya ke para elite partai politik koalisi, hingga Ganjar Pranowo.

Setelahnya, para elite politik berfoto bersama. Tampak Megawati dan Ganjar berpose “salam metal” tiga jari, khas PDI-P. Pose yang sama juga dipamerkan oleh Ma’ruf Amin.

Tak beri ucapan

Selain absen di acara peringatan ulang tahun, Jokowi juga tak memberikan ucapan selamat ke PDI-P, baik melalui video maupun karangan bunga. Terkait ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto meminta rakyat menilai sendiri sikap Jokowi.

"Ya rakyat yang mencatat, rakyat yang melihat," kata Hasto di Sekolah Partai, Rabu.

Hasto lantas menyinggung bahwa PDI-P merupakan partai yang mengutamakan loyalitas. Katanya, partai banteng menyiapkan calon pemimpin dengan tulus.

Baca juga: Sebut Kekuasaan Tak Langgeng, Megawati: Toh Orde Baru Akhirnya Jatuh Juga

Ia juga bicara soal pemimpin yang meninggalkan tanggung jawab. Namun, Hasto tak spesifik menyebut sosok pemimpin yang dimaksud.

"Ketika ada yang meninggalkan itu ya bagian dari suatu tanggung jawab yang nanti rakyat akan menilai," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini.

Di sisi lain, Hasto mengapresiasi kehadiran Ma’ruf Amin sebagai wakil dari pemerintah. Hasto menyebut, Ma’ruf memiliki kedekatan dengan Megawati, salah satunya terlihat ketika Wapres ikut berpose salam metal.

"Ini kan persahabatan antara Kiai Haji Maruf Amin dan Ibu Mega ini kan sangat dalam, bahkan kedua pemimpin sering berdialog," kata Hasto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com