Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Fokus Lanjutan Program Ekonomi Biru Pada 2024

Kompas.com - 10/01/2024, 23:01 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono
mengungkapkan fokus Kementerian KP di tahun 2024, yakni melanjutkan pelaksanaan
program-program prioritas berbasis Ekonomi Biru.

Program tersebut dikebut pelaksanaannya untuk keberlanjutan ekosistem sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan.

"Kita bicara bukan hanya penangkapan, hasil laut dan sebagainya tapi juga mengelola
ruang laut. Kemudian bagaimana mengembangkan budidaya, melalui model-model berbasis kawasan," kata Menteri Trenggono.

"Kemudian, bagaimana masyarakat pesisir menjadi masyarakat produktif. Bagaimana bisa mencapainya tentu harus ada intervensi pemerintah salah satunya melalui program kampung nelayan modern," ujar Menteri Trenggono dalam konferensi pers Outlook dan Program Prioritas Sektor Kelautan dan Perikanan 2024 di Ruang Command Center Kementerian KP, di Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Program prioritas Ekonomi Biru Kementerian KP mencakup lima agenda besar. Pertama,  perluasan kawasan konservasi laut. Kedua, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota. Ketiga, pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan.

Keempat. pengawasan dan pengendalian pesisir dan pulau-pulau kecil. Kelima, pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut.

Baca juga: Genjot Produksi Ikan Patin di Tanah Bumbu, Kementerian KP Kembangkan SFV Seluas 157 Hektar

Adapun dalam penyiapan kerangka kebijakan Ekonomi Biru, telah diterbitkan dua Peraturan
Pemerintah (PP), yaitu No 11 Tahun 2023 dan PP No 26 Tahun 2023.

Selain itu, terdapat beberapa PP yang telah diselesaikan oleh Kementerian KP, di antaranya untuk mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur dan pengelolaan hasilsedimentasi di laut.

Mengenai dua kebijakan ini Menteri Trenggono memastikan pelaksanaan keduanya harus dibarengi dengan kajian dan kesiapan matang, baik sisi infrastruktur maupun sumber daya manusianya.

"Dua-duanya masih belum dijalankan ya, masih terus dimatangkan agar saat diimplementasikan seluruhnya siap," urai Menteri Trenggono dalam siaran persnya, Rabu.

Lebih jauh Trenggono memaparkan, bentuk implementasi program Ekonomi Biru di
2024, di antaranya penguatan infrastruktur teknologi monitoring, melanjutkan
pembangunan modeling budidaya, serta integrasi perizinan antara pemerintah pusat dan
daerah.

Lalu juga memperbaiki dan melindungi pesisir dan pulau-pulau kecil serta terluar dari kerusakan, penguatan sarana prasarana pelabuhan, penangangan sampah plastik di laut, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Lewat SFV, Balai Kementerian KP di Gondol Sukses Tingkatkan PNBP Jadi Rp 788 Juta

Untuk modeling budi daya misalnya, pembangunan dilakukan di sejumlah lokasi.
Contohnya seperti modeling budi daya udang berbasis kawasan di Sumba Timur, modeling
budi daya ikan nila di Karawang, modeling budidaya kepiting di Pasuruan, modeling
budi daya rumput laut di Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara, serta modeling budi
daya lobster di Batam.

"Kementerian KP juga akan terus mengembangkan sistem infrastruktur ocean big data. Di tahun 2024 ini, kami juga memulai pengadaan satelit nano untuk pemantauan dan
pengawasan perairan Indonesia, serta melanjutkan penyusunan Ocean Accounting,"
beber Trenggono.

Dari rentetan pelaksanaan program prioritas tersebut, Kementerian KP memiliki target, yakni capaian produksi perikanan sebesar 30,85 juta ton, nilai ekspor produk perikananmencapai 7,20 miliar dollar Amerika Serikat (AS), Nilai Tukar Nelayan di angka 108 dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan di angkat 105.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com