Begitu juga terkait penembakan misterius terhadap relawan pendukung pasangan calon nomor urut Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang terjadi di Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Dia curiga gerakan-gerakan kekerasan yang dilakukan di tengah Pemilu ini bisa memunculkan narasi menggagalkan Pemilu.
"Kekerasan-kekerasan ini apa maksudnya? mau menggagalkan Pemilu? Mau melakukan kecuarangan atau apa?," kata Jazilul.
Sebab itu, Timnas Amin mengingatkan agar masyarakat terus mengawasi bersama agar hal serupa tak terjadi lagi dan tindakan di luar aturan harus ditertibkan.
"Agar tidak terjadi kecuarangan kekerasna dan tindakan lain di luar aturan," tandasnya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga mengutuk keras kasus ini.
Sekretaris TKN Nusron Wahid menegaskan, TKN Prabowo-Gibran tidak menoleransi segala bentuk kekerasan.
"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan siapa pun, dan apa pun alasannya kepada sesama anak bangsa. Kami tidak menolerir perilaku tersebut," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Senin.
Nusron meminta semua pihak untuk menahan diri usai ada insiden penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud itu. Ketika berkampanye, semua orang harus tetap menjaga ketertiban dan tidak menciptakan kegaduhan yang mengganggu kenyamanan orang lain.
"Tindakan berlebihan dan kegaduhan akan menimbulkan keresahan masyarakat. Seperti yang terjadi di Pati beberapa pekan lalu, sekarang Boyolali. Itu merupakan bentuk kampanye partai dan paslon tertentu yang berlebihan, menciptakan kebisingan dan ketidaknyamanan masyarakat umum," kata Nusron.
"Berbagai peraturan lalu lintas juga tidak ditaati dengan baik, sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain," sambung dia.
Nusron juga meminta agar tidak ada yang mengaitkan insiden penganiayaan tersebut dengan isu netralitas TNI di Pemilu 2024.
Baca juga: Usai Insiden Pengeroyokan Relawan di Boyolali, Ganjar Minta Pendukungnya Tertib Ikuti Aturan
Ia meyakini penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud ini merupakan reaksi murni dari para prajurit TNI.
"Ini murni reaksi dari oknum TNI yang melakukan tindakan berlebihan atas respon relawan paslon tertentu yang berbuat gaduh dan mengganggu kenyamanan masyarakat secara umum," kata dia.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, tindakan kekerasan kepada relawan berarti kekerasan terhadap seluruh keluarga besar pendukung Ganjar-Mahfud.