JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menilai pertanyaan yang diajukan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming dengan menggunakan istilah asing dan tidak diketahui masyarakat awam dalam debat cawapres pekan lalu terkesan hendak menjebak pesaingnya.
"Persoalannya di situ. Ada upaya untuk menjebak sesuatu yang seharusnya jelaskan saja dulu," kata Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Pipin Sopian, dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, pada Selasa (26/12/2023).
Pipin mengatakan, taktik yang digunakan oleh Gibran sebenarnya mengulang strategis yang digunakan sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat capres pada Pilpres 2019 silam.
Saat itu Jokowi sempat bertanya tentang istilah TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan soal unicorn kepada Prabowo yang bersaing menjadi capres.
Baca juga: Kubu Ganjar Tuding Gibran Tiru Strategi Jokowi, TKN Prabowo: Yang Kalah Cari-cari Alasan
"Seharusnya tidak terulang. 5 tahun yang lalu tidak terulang kemarin itu kalau KPU nya antisipatif dan capresnya tidak nakal. Pesertanya tidak nakal," ucap Pipin.
"Kalau kita ini kan sebetulnya untuk menjatuhkan lawan. Dulu juga begitu. Kami kan di pasangan Pak Prabowo waktu 2019," sambung Pipin yang merupakan juru bicara bidang politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pipin menyatakan dia sempat mempertanyakan kebijakan soal pertanyaan yang dilontarkan dalam debat cawapres kepada salah satu moderator yakni Alfito Deanova dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari usai kegiatan.
Akan tetapi, kata Pipin, keduanya menyatakan tidak berwenang membatasi pertanyaan yang diajukan oleh para kandidat.
Baca juga: Ini Penjelasan Budiman Sudjatmiko Terkait Hilirisasi Digital yang Disebut Gibran di Debat Cawapres
"Seharusnya debat capres itu bisa menjelaskan yang dimaksud Anda itu apa. Ada penjelasan yang clear karena bukan tentang cerdas cermat apa kepanjangan dari SGIE itu," ucap Pipin.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) lalu, Gibran melontarkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal proses penyusunan aturan tentang teknologi carbon capture storage.
Carbon capture storage atau penangkapan dan penyimpanan karbon adalah suatu proses penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida selama persiapan bahan bakar fosil maupun dari limbah hasil pembakarannya. Kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon dilakukan pada pembangkit listrik dan proses pengolahan gas alam.
Mahfud lantas menjelaskan proses penyusunan aturan atau rancangan undang-undang secara umum dan lazim yakni mulai dari kajian akademik, penyusunan draf rancangan undang-undang, pembahasan antara pemerintah dan DPR, proses revisi sampai disahkan.
Baca juga: Menikmati Gibran sebagai Kuda Troya Dalam Debat Cawapres 2024
Dia juga kemudian memaparkan topik pertanyaan yang diajukan Gibran seharusnya disampaikan pada debat ke-4 yang membahas soal lingkungan hidup.
Pada kesempatan yang sama, Gibran bertanya kepada Muhaimin tentang State of Global Islamic Economy (SGIE) dan menaikkan peringkat Indonesia.
Muhaimin lantas sempat meminta Gibran buat menjelaskan SGIE yang terkait dengan perekonomian syariah dan produk halal. Setelah itu Muhaimin kemudian baru memaparkan argumennya terkait pertanyaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.