Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Pertanyaan Gibran Pakai Istilah Sulit Buat Menguji Kesiapan Lawan

Kompas.com - 26/12/2023, 11:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu calon wakil presiden (cawapres) 02 Gibran Rakabuming Raka menyatakan pertanyaan dengan istilah kurang dikenal dan asing dalam debat cawapres pada pekan lalu buat menakar kesiapan lawan dan bukan meniru taktik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau misalnya dibilang strateginya Pak Jokowi ya menurut saya pribadi ya ini salah satu teknik perdebatan juga kita ingin tahu apakah lawan benar-benar siap dalam topik perekonomian yang kita bahas," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Putri Komarudin, dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, pada Selasa (26/12/2023).

Putri mengatakan, pertanyaan Gibran terkait proses perumusan aturan carbon capture storage (CCS) dan State of Global Islamic Economy (SGIE) kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar wajar karena berhubungan dengan topik perekonomian dalam debat.

"Kalau Prof Mahfud dan Gus Imin sempat membahas ini bersama dengan tim ekonominya, saya yakin juga kedua sebutan yang tadi dibahas akan muncul nama-nama yang sama seperti TPID waktu pembahasan Pak Jokowi dan Pak Prabowo dalam debat Pilpres yang lalu," ucap Putri.

Baca juga: Kubu Ganjar Tuding Gibran Tiru Strategi Jokowi, TKN Prabowo: Yang Kalah Cari-cari Alasan

Putri menilai kedua pertanyaan yang diajukan Gibran penting dari masing-masing sektor ekonomi.

Teknologi CCS, kata Putri, bisa menjadi daya tarik investasi buat ekonomi hijau.

Sedangkan SGIE menurut Putri terkait perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

"Ketika Mas Gibran menanyakan justru menarik karena beliau menanyakannya kepada Cak Imin yang datang dari PKB yang juga memang fokusnya mestinya pada perkembangan ekonomi syariah," papar Putri.

Baca juga: Ini Penjelasan Budiman Sudjatmiko Terkait Hilirisasi Digital yang Disebut Gibran di Debat Cawapres


"Kalau misalnya dibilang ini cuma sekadar gimik ataupun menyentuh permukaan atapun hanya mengikuti teknik Pak Jokowi, toh kedua hal ini sebenarnya sangat penting," sambung Putri.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) lalu, Gibran melontarkan pertanyaan kepada Mahfud MD soal proses penyusunan aturan tentang teknologi carbon capture storage.

Carbon capture storage atau penangkapan dan penyimpanan karbon adalah suatu proses penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida selama persiapan bahan bakar fosil maupun dari limbah hasil pembakarannya. Kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon dilakukan pada pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil atau batu bara, serta proses pengolahan gas alam.

Mahfud lantas menjelaskan proses penyusunan aturan atau rancangan undang-undang secara umum dan lazim yakni mulai dari kajian akademik, penyusunan draf rancangan undang-undang, pembahasan antara pemerintah dan DPR, proses revisi sampai disahkan.

Baca juga: Menikmati Gibran sebagai Kuda Troya Dalam Debat Cawapres 2024

Dia juga kemudian memaparkan topik pertanyaan yang diajukan Gibran seharusnya disampaikan pada debat ke-4 yang membahas soal lingkungan hidup.

Pada kesempatan yang sama, Gibran bertanya kepada Muhaimin tentang State of Global Islamic Economy (SGIE) dan menaikkan peringkat Indonesia.

Muhaimin lantas sempat meminta Gibran buat menjelaskan SGIE yang terkait dengan perekonomian syariah dan produk halal. Setelah itu Muhaimin kemudian baru memaparkan argumennya terkait pertanyaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com