Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ikrama Masloman
Strategic Manager KCI LSI

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia

Menikmati Gibran sebagai Kuda Troya Dalam Debat Cawapres 2024

Kompas.com - 25/12/2023, 05:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun ketika debat merangsek ke media sosial, tayangannya tidak lagi utuh, ia hanya berupa remah-remah yang telah dipilah dan di-frame untuk kepentingan tim kampanye.

Masalahnya minimnya penonton, terkait kebijakan yang belum mengarus utamakan penetrasi debat sebagai agenda utama nasional. Frekuensi publik wajib dimaksimalkan, setidaknya selama dua jam saja saat debat, untuk memperluas jangkauan pemirsa.

Maka hemat penulis, jika jangkauan debat meningkat, ditambah format debat lebih interaktif untuk para kandidat dan panelis saling menguji program, mempertanyakan track record hingga kompetensi secara mendalam, maka prefensi publik dalam menilai, dan mengubah arah dukungan dapat terbuka.

Dengan demikian, arah debat tidak sekadar jadi ajang menggugurkan kewajiban peserta pemilu, namun ruang temu, pikiran, gagasan, dan komitmen memimpin.

Sisi lain Debat yang mengedukasi

Riset membuktikan persuasif kandidat lewat debat, memungkinkan menyasar kelompok yang menanti dinamika isu dengan tawaran gagasan dan program.

Namun setidaknya para kandidat perlu menyiapkan dua aspek untuk memenangkan simpati publik.

Pertama aspek pesan, yaitu tidak sekadar gaya bicara, memilih diksi yang tepat, namun perlu mengekstraksi gagasan dalam membangun aspek memoria yang ringan, namun kuat untuk diingat khalayak.

Pesan itu harus memiliki koherensi, di mana pesannya harus runtut dan konsisten, tidak hanya saat debat, namun antara pesan dalam debat dan pesan kandidat pada masa sebelum debat.

Pesan kandidat juga harus merepresentasikan rasionalitas publik, tidak bersembunyi di pesan-pesan populis yang manis didengar, tetapi belum tentu mudah diaplikasikan. Juga pesan kampanye harus akurat menggambarkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat.

Aspek kedua selain pesan adalah teknik penyampaian, seperti teknis persuasi, intonasi, ekspresi kontak mata, menajemen forum untuk menyampaikan, termasuk di dalam gestur menyapa dan penggunaan durasi waktu yang terbatas, wajib dipertimbangkan semua kandidat dalam memboboti kualitas debatnya.

Terlepas semua rekomendasi itu, panggung debat adalah momentum tidak hanya memperkenalkan kandidat dan gagasannya, namun harus menjelma menjadi kontrak dan ikrar komitmen politik pasangan calon, yang dapat ditagih kemudian hari.

Rasionalitas publik juga dituntut hadir untuk mengembangkan apa yang sebut “fact checking” untuk menguji kembali apakah gagasan kandidat telah sesuai dengan fakta, data, dan bukan sentimen personal kandidat semata.

Dengan tersisa tiga debat pilpres kedepan, pemilih diharapkan tidak loncat tahap komunikasi. Dalam debat semestinya dimaknai sebagai fase "brainstorming", yaitu membincangkan semua atribusi kandidat, melihat kandidat sebagai daftar menu, sajian tersaji lengkap dengan kandungan bumbu-bumbunya.

Penting untuk khalayak menunda keyakinan hingga memiliki keyakinan utuh tentang kandidat.

Setelah itu masuk ke fase "consolidation", publik ikut terlibat untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pemilu.

Terakhir apapun hasilnya, ketiga paslon capres-cawapres adalah putra-putra terbaik yang memiliki kapasitas memimpin sehingga harus diberikan kepercayaan.

Dan kita semua masuk di fase "reconciliation". Penyatuan nasional untuk memastikan kapal besar Indonesia, mengarungi samudera kemajuan, sebagai bangsa Besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com