Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Gibran Bakar Semangat Pendukung Saat Debat, Berujung Teguran KPU

Kompas.com - 14/12/2023, 09:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat perdana calon presiden (capres) Pemilu 2024 rampung digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) malam. Namun, aksi para elite politik dalam debat masih ramai diperbincangkan.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, misalnya. Aksinya membakar semangat pendukung dalam debat justru berbuntut panjang.

Aksi itu terjadi saat calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, membela Gibran ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal uji materi batasan usia capres-cawapres.

Adapun putusan tersebut menuai polemik lantaran dianggap memuluskan jalan Gibran menuju panggung pemilu presiden (pilpres). Putusan ini semakin kontroversial karena Anwar Usman, yang merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo sekaligus paman dari Gibran, dicopot dari kursi Ketua MK sebab melakukan pelanggaran etik berat.

Dalam debat, problematika putusan MK ini disinggung oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

"Sesudah Bapak mendengar pencalonan persyaratannya bermasalah secara etika, pertanyaan saya, apa perasaan Bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?" tanya Anies di panggung debat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Sentil Gibran yang Kompori Pendukung, Pengamat: Debat Capres Bukan Pertandingan Bola

Menanggapi Anies, Prabowo menyebut bahwa putusan MK, termasuk soal syarat usia capres-cawapres, bersifat final dan mengikat.

Sementara, perihal Anwar Usman yang dinyatakan melanggar etik karena putusan tersebut, Prabowo menilai tak ada persoalan.

"Jadi, Mas Anies, memang sewaktu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif. Jadi, tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya, dari segi hukum enggak ada masalah," kata Prabowo.

"Intinya adalah, keputusan itu final dan tidak bisa diubah, maka saya lanjutkan. Kita bukan anak kecil, Mas Anies, kita juga paham. Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat enggak suka Prabowo-Gibran, enggak usah pilih. Dan saya tidak takut tidak punya jabatan, Mas Anies. Sori ye, sori ye,” sambung Menteri Pertahanan itu.

Mendengar pembelaan Prabowo, Gibran langsung bertepuk tangan dan bangkit dari tempat duduknya di pinggir panggung debat. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu berdiri menghadap para pendukungnya di bangku penonton, membakar semangat mereka.

Baca juga: Soal Penampilan Prabowo dalam Debat Capres, Gibran: Biar Masyarakat Nilai

Dengan berapi-api, Gibran menggerakkan kedua tangannya naik dan turun, seolah mengajak pendukungnya untuk memberikan dukungan atas pernyataan Prabowo.

Dari bangku penonton, para pendukung Prabowo-Gibran, yang di antaranya adalah elite partai politik, langsung riuh bersorak-sorai. Bahkan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan langsung berdiri dari bangkunya dan dan bertepuk tangan.

Atas kegaduhan tersebut, moderator debat meminta para penonton untuk tenang. Debat pun kembali berlanjut.

Antusias

Komandan Tim Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid, mengatakan, aksi Gibran membakar semangat pendukung bukan menunjukkan dirinya terpancing emosi. Katanya, itu merupakan ekspresi antusiasme.

“Kalau kepancing emosi sih enggak ya. Justru itu antusiasme dan apresiasi setelah mendengar jawaban Pak Prabowo yang santai tapi on point, seperti itu," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/12/2023).

Terpisah, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut, aksi Gibran itu bentuk spontanitas. Menurutnya, yang Gibran lakukan tersebut adalah bentuk dukungan untuk Prabowo.

"Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masak enggak boleh. Namanya kasih support sama capresnya," kata Nusron.

Nusron mengeklaim, aksi Wali Kota Surakarta itu memperlihatkan bahwa ikatan antara Prabowo-Gibran terbangun dengan baik.

"Ini menurut saya hal yang tidak terlihat di antara pasangan-pasangan calon lainnya," ucapnya.

Bukan pertandingan bola

Akan tetapi, aksi Gibran ini menuai kritik, salah satunya dari Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini. Titi mengingatkan Gibran bahwa acara debat capres bukanlah pertandingan sepak bola.

"Kita lihat salah satu rekan dari calon, yaitu cawapres Gibran bahkan mendorong para audiens untuk istilahnya memberikan dukungan atau merespons ketika calon menyampaikan pendapat. Menurut saya, hal-hal seperti itu tidak perlu," ujar Titi dalam jumpa pers virtual, seperti disiarkan akun YouTube Imparsial, Rabu (13/12/2023).

Titi mengatakan, debat capres bukan pertandingan bola yang mana suporter bisa saling unjuk kekuatan. Debat seharusnya menjadi ajang untuk pemilih mendalami gagasan para capres.

Oleh karenanya, Titi mendorong KPU untuk mengevaluasi sejumlah teknis debat, seperti membatasi kehadiran tim pendukung masing-masing pasangan calon (paslon).

"Kehadiran tim paslon menurut saya tidak perlu terlalu besar. Karena kenapa? Ternyata fokus debat yang mestinya kepada substansi dan apa yang ditawarkan oleh paslon itu seolah-olah menjadi pertandingan bola dengan sorak sorai pendukung," tuturnya.

Baca juga: Gibran Berdiri dan Bakar Semangat Pendukung Saat Debat, TKN: Bukan Kepancing Emosi, Itu Antusias

Titi mengaku sudah mengusulkan pengurangan jumlah tim paslon di lokasi debat sejak lama. Menurutnya, debat harusnya fokus pada capres, cawapres, panelis, moderator, dan tim inti masing-masing calon saja.

"Nah kalau seperti semalam moderator sudah waktunya 120 menit, juga harus bagi konsentrasi mengendalikan para pendukung," imbuh Titi.

Berujung teguran

KPU pun telah angkat bicara terkait ini. Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan, aksi Gibran membakar semangat pendukung tak diperbolehkan dalam debat.

Oleh karenanya, KPU akan menyampaikan teguran ke tim pasangan Prabowo-Gibran dan mengingatkan agar tidak melakukan tindakan berlebihan selama debat.

"Ini yang tidak boleh dan kita tegur," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan pada Rabu (13/12/2023).

Namun, Hasyim mengatakan, sampai saat ini teguran itu belum disampaikan.

"Saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya kita sampaikan," ujarnya.

Baca juga: KPU Akan Tegur Timses Usai Gibran Bakar Semangat Pendukung Saat Debat Capres

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com