Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Gibran yang Kompori Pendukung, Pengamat: Debat Capres Bukan Pertandingan Bola

Kompas.com - 13/12/2023, 16:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyentil cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang mengompori pendukung saat debat capres di kantor KPU.

Titi mengingatkan Gibran bahwa acara debat capres bukan pertandingan sepak bola.

"Kita lihat salah satu rekan dari calon, yaitu cawapres Gibran bahkan mendorong para audiens untuk istilahnya memberikan dukungan atau merespons ketika calon menyampaikan pendapat. Menurut saya, hal-hal seperti itu tidak perlu," ujar Titi dalam jumpa pers virtual, seperti disiarkan akun YouTube Imparsial, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Gibran Berdiri dan Bakar Semangat Pendukung Saat Debat, TKN: Bukan Kepancing Emosi, Itu Antusias

Titi mengatakan, seharusnya publik dibiarkan untuk memilih sendiri pilihannya, berdasarkan debat capres yang bisa ditonton di berbagai media elektronik dan televisi.

Dia menegaskan debat capres bukanlah pertandingan bola yang mana suporternya saling menunjukkan kekuatan.

Maka dari itu, Titi mendorong KPU untuk mengevaluasi beberapa teknis, misalnya seperti membatasi kehadiran tim masing-masing paslon.

"Kehadiran tim paslon menurut saya tidak perlu terlalu besar. Karena kenapa? Ternyata fokus debat yang mestinya kepada substansi dan apa yang ditawarkan oleh paslon itu seolah-olah menjadi pertandingan bola dengan sorak sorai pendukung," tuturnya.

Baca juga: Momen Anies Singgung Prabowo dan Cawapres Milenial saat Debat Capres

Titi mengaku sudah mengusulkan pengurangan jumlah tim paslon yang masuk ke lokasi debat sejak lama.

Sehingga, kata dia, debat capres-cawapres hanya fokus pada calon presiden/wapres, panelis, moderator, dan tim inti masing-masing calon saja.

"Nah kalau seperti semalam moderator sudah waktunya 120 menit, juga harus bagi konsentrasi mengendalikan para pendukung," imbuh Titi.

Pembelaan TKN Prabowo-Gibran

Komandan Tim Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid mengatakan cawapres nomor urut 2 Gibran bukan terpancing emosi saat membangkitkan semangat pendukung ketika capresnya, Prabowo menjawab soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Adapun putusan MK yang dimaksud memuluskan langkah Gibran untuk maju ke Pilpres 2024. Putusan MK ini dipertanyakan Anies Baswedan kepada Prabowo dalam acara debat tadi malam.

“Kalau kepancing emosi sih enggak ya. Justru itu antusiasme dan apresiasi setelah mendengar jawaban Pak Prabowo yang santai tapi on point, seperti itu," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Gibran Berdiri dan Bakar Semangat Pendukung Saat Debat, TKN: Bukan Kepancing Emosi, Itu Antusias

Arief menjelaskan, Gibran yang sampai berdiri dan membangkitkan semangat pendukung hanyalah bentuk ekspresi saja.

Dia menyebut Gibran ingin mengajak penonton tepuk tangan dan mendukung Prabowo yang sedang berdebat dengan capres lain.

Terpisah, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan reaksi Gibran itu hanya bentuk spontanitas saja.

Menurutnya, yang Gibran lakukan itu adalah bentuk dukungan atau support kepada Prabowo.

"Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masak enggak boleh. Namanya kasih support sama capresnya," kata Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com