Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Prabowo soal Isu Penculikan Aktivis Muncul 5 Tahun Sekali, Usman Hamid: Tiap Kamis Korban Bersuara

Kompas.com - 13/12/2023, 05:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid membantah pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bahwa kasus penculikan 1998 merupakan isu yang dimunculkan lima tahun sekali atau ketika pemilihan umum (Pemilu).

Usman mengatakan, setiap hari Kamis keluarga korban penculikan 1998 selalu berkumpul di depan Istana Negara. Mereka menuntut keadilan dan keberadaan anak atau sanak saudaranya.

Namun, Prabowo terkesan menganggap remeh penghilangan paksa tersebut dan menuding kasus itu dipolitisasi.

“Di dalam segmen sebelumnya di dalam debat ini capres nomor 2 (Prabowo) mengatakan bahwa ini isu lima tahunan, padahal tidak,” ujar Usman dalam program live Debat Capres di Kompas TV, Selasa (12/12/2023).

“Tiap hari Kamis para korban itu mengangkat suara ini, mengangkat masalah-masalah orang hilang ini,” katanya lagi.

Baca juga: Nilai Jawaban Prabowo Cukup soal HAM, Ganjar: Tinggal Publik yang Menilai

Usman mengingatkan kembali bahwa keluarga korban menggelar Aksi Kamisan dan menyuarakan tuntutan atas keadilan. Mereka biasanya mengenakan pakaian dan payung berwarna hitam.

Ia juga menegaskan bahwa pihak yang menyuarakan keadilan untuk korban penghilangan paksa itu adalah keluarga korban, bukan mantan aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko.

“Korban setiap Kamis bersuara, bukan Budiman yang tiap pemilu baru bicara, dan Budiman tidak pernah diculik,” kata Usman Hamid.

Usman kemudian menggarisbawahi pentingnya perspektif korban yang dikemukakan Ganjar dalam sesi debat pertama saat membicarakan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Saling Sindir Anies dan Prabowo Saat Bahas Isu Polusi Jakarta

Ganjar juga membacakan empat rekomendasi DPR RI pada 2009 terkait kasus pelanggaran HAM, yakni pembentukan pengadilan HAM Ad Hoc, pencarian korban atau kuburan korban penculikan 1998 jika sudah meninggal, penuntutan para pelaku, dan jaminan keamanan.

“Kalau timses bilang Prabowo mencalonkan (jadi presiden) 2009 tidak ada yang mempersoalkan, siapa bilang? Banyak sekali yang mempersoalkan. Bahkan, DPR mempersoalkan itu,” kata Usman.

Sebelumnya, dalam debat capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ganjar menanyakan soal makam 13 korban penculikan 1998 kepada Prabowo.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu bertanya apakah Prabowo akan mencari dan menunjukkan makam aktivis yang hilang di masa Orde Baru untuk diziarahi keluarga mereka.

Ganjar juga menanyakan komitmen Prabowo terhadap penyelesaian 12 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca juga: Prabowo Tak Jawab Pertanyaan Ganjar soal Makam 13 Aktivis yang Diculik

Kemudian, Prabowo mengklaim bahwa dirinya merupakan sosok yang keras dalam membela HAM. Ia juga menyebut isu itu selalu muncul setiap lima tahun sekali ketika elektabilitasnya naik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com