Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Pilpres, Ini Kata 3 Kubu Paslon soal Penyelesaian HAM Berat Masa Lalu

Kompas.com - 11/12/2023, 10:29 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) perdana bakal digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023).

Tema yang bakal dibahas terkait dengan hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintah, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Lantas, bagaimana pernyataan ketiga kubu paslon capres-cawapres soal pelanggaran HAM berat masa lalu?

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyatakan, ia bersama pasangannya Anies Baswedan bakal memperjuangkan persoalan HAM berat masa lalu.

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat ditemui di Medan, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat ditemui di Medan, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Baginya, sejarah kelam harus dibuka pada publik. Alasannya, agar berbagai kejadian tersebut tak terulang di masa depan.

“Semua sejarah harus diungkap. Tidak boleh ada yang ditutupi, untuk apa? Agar tidak boleh terjadi pengulangan sejarah gelap, hitam yang akan terjadi di masa yang akan datang,” ujar Muhaimin di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).

Meski begitu, ia belum dapat memastikan mekanisme penyelesaiannya.

Apakah nantinya berbagai persoalan itu diselesaikan secara yudisial atau non yudisial.

“Soal kepemimpinan, ujungnya rekonsiliasi, soal ujungnya nanti apa, tapi sejarah harus dibuat sesuai faktanya. Agar apa? Yang kelam tidak boleh terulang lagi dalam setiap zamannya,” paparnya.

Kubu Prabowo janji selesaikan persoalan HAM

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada acara konsolidasi pemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).Dok. Tim Komunikasi Gerindra Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada acara konsolidasi pemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).
Meski tak menyampaikan dalam visi-misinya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengatakan, persoalan HAM berat masa lalu akan tetap diselesaikan.

Juru Bicara Bidang HAM dan Konstitusi TKN Prabowo-Gibran, Munafrizal Manan menuturkan persoalan tersebut harus diselesaikan untuk membuat lega para korban.

Baca juga: Amnesty International Serahkan Agenda HAM ke 3 Tim Kampanye Capres-Cawapres

“Korban juga masih kecewa, jadi kami tidak ingin membuat korban, warganya itu, mengalami luka dua kali; luka dengan peristiwanya dan luka dijanjikan tetapi tidak dilaksanakan," tutur Manan, Sabtu (2/12/2023) dikutip dari Antara.

Menurutnya, berbagai persoalan HAM masa lalu tak kunjung selesai karena macetnya komunikasi antar pihak, baik pemerintah, saksi, dan korban.

“Salah satu penyebab 'kemacetan' adalah komunikasi ini tidak jalan, jadi hanya membangun dinding yang menghalangi komunikasi itu," ungkap dia.

Kubu Ganjar anggap persoalan HAM jadi beban peradaban

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD memberi keterangan pers seusai mendaftarkan diri di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD memberi keterangan pers seusai mendaftarkan diri di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aryo Seno Bagaskoro menganggap pelanggaran HAM berat masa lalu menjadi luka lama bagi masyarakat.

Ia mengklaim, jika memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ganjar dan Mahfud akan menuntaskan berbagai persoalan itu.

Baca juga: Debat Capres-Cawapres soal Isu HAM Diharap Tak Sekadar Formalitas

Baginya, topik debat pertama adalah panggung Ganjar dan Mahfud yang punya track record di bidang hukum.

"Terus berupaya menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM secara berkeadilan. Utamanya terhadap kasus pelanggaran HAM yang menjadi beban peradaban bagi bangsa dan negara," ucap Seno dikutip dari Tribunnews.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com