Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Kompas.com - 29/11/2023, 13:18 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menemui para petani di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, dalam hari kedua kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Rabu (29/11/2023).

Anies mengatakan, saat menyerap aspirasi mereka, ada dua isu utama yang dikeluhkan kelompok petani.

"Jadi ngobrol dengan petani, ada persoalan yang pertama, satu pupuk kelangkaan pupuk, apalagi pupuk besubsidi. Mereka menyampaikan sebaiknya harus ada langkah baru untuk persediaan pupuk sesuai dengan kebutuhan petani," ujar Anies.

Menurut Anies, masalah klasik kebutuhan pupuk ini seharusnya sudah bisa diatasi dengan cara memprediksi kebutuhan setiap musim tanam.

"Kebutuhannya sudah bisa diprediksi sebetulnya, karena siklus produksi itu kan dari tahun ke tahun sama, dari musim ke musim sama, tinggal suplai pupuknya," katanya.

Baca juga: Anies Lanjutkan Hari Kedua Kampanye di Bandung

Kedua, Anies menyebut masyarakat sekitar mengeluhkan adanya lahan milik negara yang tidak bisa digunakan untuk meningkatkan produk pertanian mereka.

Ia mengatakan, masyarakat petani sekitar mengharapkan agar negara bisa memberikan kesempatan untuk mengelola lahan yang tidak terpakai tersebut.

"Ini persoalan penting menurut kami, karena memang pada akhirnya tanah-tanah atau aset negara itu memang perlu dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat. Apalagi kalau untuk kegiatan pertanian," ujar Anies.

"Kalau untuk lahan pertanian artinya lahan itu menjadi lahan produktif yang bisa meningkatkan pasokan pangan kita," katanya lagi.

Terakhir, Anies menyebut bahwa masalah kredit usaha yang dikeluhkan kelompok petani.

Baca juga: Anggap Demokrasi Salah Arah, Muhaimin Sebut Perjuangan Bersama Anies untuk Reformasi Kedua

Para petani di Jawa Barat itu menyebut penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) mewajibkan mereka untuk menyiapkan agunan atau jaminan saat meminjam kredit.

Padahal, Anies mengatakan, sesuai aturan KUR tidak membutuhkan agunan tertentu.

"Tapi dalam pelaksanaannya mereka mengeluhkan bahwa KUR itu harus tetap memerlukan agunan, dan ini kerepotan di lapangan," ujarnya.

Anies kemudian berjanji akan memperbaiki kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada pertanian tersebut jika terpilih di 2024.

Baca juga: Anies: Jangan Sampai Negara Membiarkan Petani Tidak Sejahtera Terus

Ia mengatakan, bakal memprioritaskan reformasi tata niaga pangan agar petani lebih sejahtera dan harga pangan bisa lebih terjangkau.

"Itu sebabnya di hari kedua ini kami sengaja datang ke Pengalengan, bertemu dengan para petani, kami menyampaikan pesan bahwa persoalan pangan adalah persoalan prioritas utama kami," kata Anies.

"Itulah yang kami akan perbaiki sama-sama, itu yang kami akan buat reform sehingga harapannya nanti petani-petani akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi, tapi juga keluarga yang mengkonsumsi akan mendapat harga yang lebih terjangkau," ujarnya lagi.

Baca juga: Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com