Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Kompas.com - 29/11/2023, 13:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta menteri dan kepala daerah mewaspadai situasi global yang penuh ketidakpastian.

Ia menyebut, situasi geopolitik makin tidak baik dan dampak perubahan iklim semakin nyata. Potensi krisis dan potensi resesi pun semakin menguat

"Kita rasakan semuanya dan potensi krisis dan potensi resesi tidak semakin mereda tapi semakin menguat, sehingga saya ingin ingatkan kepada semuanya kita harus terus waspada. Hati-hati, waspada," kata Jokowi dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Karena situasi global tak menentu, ia mengingatkan pada menteri dan kepala desa sebagai pelaksana anggaran untuk menggunakan anggaran secara disiplin dan teliti, serta tepat sasaran.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.

"Jangan membuka celah sedikit pun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan dengan korupsi apalagi, tutup celah itu," ucap Jokowi.

Kemudian, Jokowi meminta anggaran yang sudah tersalur dieksekusi segera pada awal tahun agar tidak hanya menumpuk di akhir tahun.

Ia mengatakan, realisasi anggaran sejak awal tahun menjadi keinginannya sejak menjabat sebagai presiden.

Sebab, setiap tahun, anggaran kerap baru direalisasi di akhir tahun sehingga tidak tepat sasaran.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Menteri dan Kepala Daerah Tak Buka Celah Penyalahgunaan Anggaran

Dia lantas menyoroti realisasi anggaran belanja pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang belum sempurna di penghujung tahun 2023.

Padahal, anggaran tahun 2023 akan berakhir sekitar 3 minggu lagi.

Jokowi menyampaikan, informasi ini diterimanya dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

Berdasarkan informasi itu, anggaran pemerintah daerah baru terealisasi sekitar 64 persen, sementara realisasi anggaran pemerintah pusat sekitar 74 persen.

"Tadi saya minta informasi ke Mendagri, berapa sih realisasi sampai saat ini? Baru 64 persen daerah. Pusat juga 74 (persen). Ini sudah tinggal tiga minggu, masih 64, sama 74," ujar Jokowi.

Adapun dalam acara penyerahan DIPA dan buku daftar alokasi TKD, hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Baca juga: Senyum Jokowi Tanggapi Megawati yang Sebut Penguasa Sekarang seperti Orba

Lalu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kemudian, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menaker Ida Fauziyah, Panglima TNI Agus Subiyanto, Menteri ATR Jadi Tjahjanto, serta lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com