JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatakan, Indonesia menyambut positif tercapainya kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza.
Upaya ini terjadi setelah adanya mediasi yang diprakarsai oleh Qatar, berkoordinasi dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).
“Kesepakatan tersebut diharapkan akan membuka peluang bagi pengakhiran konflik secara permanen” kata Juru Bicara Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, Kamis (23/11/2023).
Indonesia pun berharap agar kesepakatan ini menjadi awal dimulainya pembahasan yang serius terkait perdamaian yang menyeluruh dan adil untuk Palestina.
“Indonesia secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari Pemerintah dan rakyat Indonesia,” kata Iqbal.
Baca juga: Menlu Retno Tegaskan Israel Tak Bisa Pakai Alasan Self Defense untuk Serang Palestina
Di sisi lain, ia mengatakan, pemerintah juga terus memantau tiga warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Gaza.
Diketahui, ada tiga WNI yang menjadi relawan tengah berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Selama jeda kemanusiaan tersebut, Kemlu akan terus memonitor kondisi tiga WNI yang bekerja di RS Indonesia di Gaza,” ujar Iqbal.
Sebelumnya diketahui, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi bersama para Menlu negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkeliling ke sejumah negara untuk mewujudkan perdamaian bagi Palestina.
Salah satu poin yang ditekankan adalah gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Baca juga: Menlu Retno Bareng OKI Galang Dukungan untuk Gencatan Senjata di Gaza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.