Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Tegaskan Israel Tak Bisa Pakai Alasan "Self Defense" untuk Serang Palestina

Kompas.com - 22/11/2023, 17:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Israel yang memakai alasan pertahanan diri (self defense) untuk menyerang Palestina tidak dapat diterima.

Ia mengatakan, alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh Israel. Hal ini disampaikannya ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov, di Moskwa, Rusia.

Diketahui, Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan Palestina berkunjung ke berbagai negara untuk menggalang dukungan untuk Palestina.

Sebelum ke Rusia, mereka telah lebih dahulu mengunjungi China.

"Saya dalam pertemuan menyampaikan bahwa alasan Israel bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan 'self defense' sangat tidak dapat diterima. Pertama, karena alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel," kata Retno dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Menlu Retno Sampaikan Hasil KTT OKI ke Pemerintah China

Retno menyampaikan, alasan self defense tidak dapat dijadikan sebagai sebuah lisensi untuk membunuh warga sipil maupun menyerang fasilitas sipil.

Para Menlu Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pun kembali menyatakan kutukan atas serangan bertubi yang dilakukan Israel.

"Dalam pertemuan, para Menlu OKI kembali menyampaikan kutukan terhadap apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza," ujar Retno Marsudi.

Lebih lanjut, Retno Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan dengan Menlu Rusia berlangsung hangat dan terbuka.

Baca juga: Menlu Retno Bareng OKI Galang Dukungan untuk Gencatan Senjata di Gaza

Retno mengatakan, Rusia menyambut baik kunjungan para Menlu OKI yang merupakan follow up dari KTT Bersama OKI-Liga Arab yang dilakukan di Riyadh pada 11 November 2023.

Rusia juga sepakat dengan butir-butir yang ada di dalam resolusi KTT OKI-Liga arab. Di sisi lain, para Menlu OKI menyampaikan pentingnya semua negara melihat secara jernih isu Gaza dan mengambil sikap yang adil.

"Sangat urgent untuk segera mengambil tindakan agar kekerasan dapat dihentikan, gencatan senjata dapat terwujud, dan bantuan kemanusian dapat diberikan secara lancar atau unhindered," kata Retno Marsudi.

Adapun setelah Rusia, para Menlu OKI melanjutkan perjalanan untuk menggalang dukungan. Mereka akan melakukan pertemuan dengan Secretary David Cameroon mengenai Gaza.

Kemudian, para Menlu akan langsung terbang ke Paris untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengenai isu yang sama.

Baca juga: Di Beijing, Menlu Negara Arab dan Muslim Desak Diakhirinya Perang Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com