JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa Israel yang memakai alasan pertahanan diri (self defense) untuk menyerang Palestina tidak dapat diterima.
Ia mengatakan, alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh Israel. Hal ini disampaikannya ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov, di Moskwa, Rusia.
Diketahui, Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan Palestina berkunjung ke berbagai negara untuk menggalang dukungan untuk Palestina.
Sebelum ke Rusia, mereka telah lebih dahulu mengunjungi China.
"Saya dalam pertemuan menyampaikan bahwa alasan Israel bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan 'self defense' sangat tidak dapat diterima. Pertama, karena alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel," kata Retno dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Menlu Retno Sampaikan Hasil KTT OKI ke Pemerintah China
Retno menyampaikan, alasan self defense tidak dapat dijadikan sebagai sebuah lisensi untuk membunuh warga sipil maupun menyerang fasilitas sipil.
Para Menlu Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pun kembali menyatakan kutukan atas serangan bertubi yang dilakukan Israel.
"Dalam pertemuan, para Menlu OKI kembali menyampaikan kutukan terhadap apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza," ujar Retno Marsudi.
Lebih lanjut, Retno Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan dengan Menlu Rusia berlangsung hangat dan terbuka.
Baca juga: Menlu Retno Bareng OKI Galang Dukungan untuk Gencatan Senjata di Gaza
Retno mengatakan, Rusia menyambut baik kunjungan para Menlu OKI yang merupakan follow up dari KTT Bersama OKI-Liga Arab yang dilakukan di Riyadh pada 11 November 2023.
Rusia juga sepakat dengan butir-butir yang ada di dalam resolusi KTT OKI-Liga arab. Di sisi lain, para Menlu OKI menyampaikan pentingnya semua negara melihat secara jernih isu Gaza dan mengambil sikap yang adil.
"Sangat urgent untuk segera mengambil tindakan agar kekerasan dapat dihentikan, gencatan senjata dapat terwujud, dan bantuan kemanusian dapat diberikan secara lancar atau unhindered," kata Retno Marsudi.
Adapun setelah Rusia, para Menlu OKI melanjutkan perjalanan untuk menggalang dukungan. Mereka akan melakukan pertemuan dengan Secretary David Cameroon mengenai Gaza.
Kemudian, para Menlu akan langsung terbang ke Paris untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengenai isu yang sama.
Baca juga: Di Beijing, Menlu Negara Arab dan Muslim Desak Diakhirinya Perang Gaza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.