Namun, akhir Juni 1998, sikap Gus Dur mengendur. Ia pun bersedia menginisiasi kelahiran parpol asal berlandaskan pada ahlussunah wal jamaah. Keinginan Gus Dur itu diperkuat dukungan tokoh-tokoh NU lainnya seperti Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, Mustofa Bisri, serta Muchith Muzadi.
Dengan modal tersebut, digelar musyawarah antara tim asistensi lajnah, tim lajnah, tim NU, tim asistensi NU, perwakilan wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat untuk membahas nama parpol.
Nama Partai Kebangkitan Bangsa, yang selanjutnya disebut PKB, pun disepakati. PKB dideklarasikan sebagai partai politik pada 23 Juli 1998.
Baca juga: Ketua Fraksi PKB: Dana Abadi Pesantren Milik PKB, Capres Lain Tidak Boleh Asal Klaim
Selama lebih dari dua dekade berdiri, PKB pernah dipimpin oleh sejumlah nama. Pada awal dibentuk, partai ini diketuai oleh Matori Abdul Djalil, tokoh NU yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Matori memimpin PKB selama 3 tahun sampai 15 Agustus 2001, sebelum ia ditunjuk oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk mengisi kursi Menteri Pertahanan Kabinet Gotong Royong.
Dari Matori, tongkat kepemimpinan PKB dilanjutkan oleh Alwi Shihab, tokoh NU yang juga dikenal sebagai pengusaha. Saat Gus Dur menjabat sebagai presiden, Alwi dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri selama 29 Oktober 1999-23 Juli 2001.
Sementara, berbarengan dengan dirinya memimpin PKB, Alwi dipercaya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Namun, jabatan itu hanya Alwi emban hingga 7 Desember 2005. Alwi turun dari kursi ketua umum PKB pada 25 Mei 2005.
Ia lantas digantikan oleh Muhaimin Iskandar. Jabatan Muhaimin di kursi tertinggi PKB belum digantikan hingga saat ini. Dengan demikian Wakil Ketua DPR RI itu telah duduk di kursi Ketua Umum PKB selama 18 tahun.
Dikutip dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), PKB memiliki 388.638 anggota. Tercatat, ada 61 orang yang menjadi anggota pengurus partai tersebut.
Dari jumlah tersebut, 20 orang atau 32,79 persen di antaranya merupakan perempuan. Berikut susunan kepengurusan PKB masa jabatan 2019-2024:
PKB cukup sukses ketika debut pada Pemilu 1999. Partai hijau berlambang bola dunia dan sembilan bintang emas itu meraih 13.336.982 atau 12,61 persen suara. Angka ini setara 51 kursi di DPR RI.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari kepopuleran Gus Dur kala itu. Bahkan, melalui Sidang Umum MPR, Gus Dur terpilih menjadi Presiden Keempat RI.
Pada Pemilu 2004, suara PKB turun, meski perolehan kursi di DPR naik. PKB meraih 12.002.885 atau 10,61 persen suara yang dikonversikan menjadi 52 kursi DPR RI.
Pada Pemilu 2009, perolehan suara PKB merosot tajam. Partai ini hanya meraih 5.146.302 atau 4,95 persen suara dengan 28 kursi DPR RI.
Namun, pada Pemilu 2014, PKB berhasil mendongkrak perolehan suaranya dengan meraih 11.292.151 atau 9,04 persen suara. Angka ini dikonversi menjadi 47 kursi di DPR RI.