Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking Anies-Muhaimin Terendah, Sudirman Said: Tapi Ada Kenaikan

Kompas.com - 10/11/2023, 22:36 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan, meskipun hasil survei menempatkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di tempat terendah, elektabilitasnya tetap meningkat.

Hal itu disampikan Sudirman menanggapi hasil survei Poltracking yang menyebut elektabilitas Anies-Muhaimin di urutan terbawah dibandingkan dengan paslon lain, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Jadi penting kita untuk melihat survei poling sebagai sinyal dan kita syukuri ada kenaikan, rasanya makin hari akan makin (banyak yang) berpihak pada perubahan," ujar Sudirman saat ditemui di Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Teratas

Sudirman juga mengatakan, hasil survei tersebut tetap menjadi bahan evaluasi tim Anies-Muhaimin.

Jika posisi survei menempatkan posisi AMIN di puncak, Sudirman mengingatkan kata-kata Anies agar tidak boleh jemawa.

"Kalau kita di belakang (urutan terbawah) kita jadikan cambuknya," ucap dia. 

Poltracking menempatkan paslon Anies-Muhaimin di posisi ketiga dengan elektoral mencapai 24,4 persen.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud 30,1 persen. Tertinggi, Prabowo-Gibran dengan elektabilitas 40,2 persen.

Meski demikian, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin tercatat meningkat 6,0 persen dari hasil survei sebelumnya, September 2023 sebesar 18,4 persen.

Baca juga: Simpatisan Anies-Muhaimin Luncurkan Kentungan Jadi Simbol Perjuangan

Prabowo-Gibran juga melesat dari 30,7 persen di survei September naik 9,5 persen pada November 2023.

Hanya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang elektabilitasnya turun 1,5 persen dari semula 31,6 persen kini menjadi 30,1 persen.

Adapun survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.220 responden.

Survei ini diklaim memiliki margin of error +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi survei merupakan WNI yang sudah memiliki hak pilih, berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.


Metode dan waktu survei menggunakan wawancara tatap muka dengan responden terpilih pada kurun waktu 28 Oktober-3 November 2023.

Terkait pendanaan, Poltracking mengeklaim dana untuk melakukan rangkaian survei ini berasal dari internal mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com