JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum Syahrul Yasin Limpo (SYL) merekah ketika dibawa petugas menuju ke mobil tahanan di lobi gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (30/10/2023).
Mantan Menteri Pertanian itu baru saja menjalani pemeriksaan di lantai dua. Kedua tangannya diborgol dan ia mengenakan rompi berwarna oranye bertuliskan “Tahanan KPK”.
Politikus Partai Nasdem itu langsung dikerubungi awak media yang menanyakan pemeriksaan di Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Ia tak terdengar menjawab.
Namun, tanpa disangka, Syahrul mengangguk-anggukkan kepalanya ketika ditanya apakah betul ia bertemu Ketua KPK Firli Bahuri di sebuah rumah, Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Iya, tanya Polda, tanya Polda,” kata Syahrul lirih saat baru masuk ke mobil Toyota Innova hitam yang membawanya kembali ke rumah tahanan (Rutan).
Jawaban Syahrul sudah ditunggu-tunggu sejak awal Oktober lalu, ketika kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK yang dialaminya mencuat ke publik.
Syahrul memang tengah berperkara. Ia dijerat tiga klaster dugaan korupsi yakni, pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Tiga perkara korupsi itu mulai diselidiki Januari 2023 dan baru masuk ekspose atau gelar perkara pada 13 Juli.
Namun, Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) baru ditandatangani pada 26 September 2023, ketika Firli Bahuri melawat ke Korea Selatan.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Benarkan Bertemu Firli Bahuri di Rumah Kertanegara
Pada kurun Juli hingga September itu, tepatnya pada 12 Agustus, ternyata Polda Metro Jaya menerima aduan dugaan pemerasan yang dialami Syahrul.
Ia dimintai keterangan oleh tim penyelidik Polda Metro Jaya hingga tiga kali. Polisi juga meminta keterangan dari sejumlah terperiksa lainnya.
Polda Metro Jaya akhirnya menaikkan status perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul itu ke tahap penyidikan pada 6 Oktober.
Artinya, polisi telah menemukan peristiwa pidana. Namun, belum ada tersangka yang ditetapkan.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut salah satu materi ekspose itu adalah foto pertemuan Firli dan Syahrul di lapangan badminton.
Hal ini kontras dari klaim Firli pada Kamis (5/10/2023) bahwa tidak ada pimpinan KPK yang bertemu pihak berperkara.