Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Jangan Sampai meskipun Gibran Putra Jokowi, Infrastruktur Kekuasaan Dipakai untuk Dukung Prabowo

Kompas.com - 30/10/2023, 18:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menggunakan infrastruktur kekuasaan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Meskipun, Gibran diketahui adalah putra sulung dari Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan Djarot usai ditanya mengenai momen makan siang Presiden Jokowi dengan tiga bakal calon presiden (capres) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Djarot awalnya mengapresiasi momen makan siang tersebut. Menurutnya, undangan dari Istana bertujuan untuk membuat persatuan agar pemilihan umum (Pemilu) berjalan jujur dan adil.

Baca juga: Ceritakan Suasana Makan Siang Bareng 3 Bakal Capres, Jokowi: Hangat dan Akrab

Namun, ia kemudian mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak pada salah satu pasangan calon (paslon).

"Jangan sampai instrumen kekuasaan itu memihak kepada salah satu kandidat, jangan sampai misalkan meskipun Mas Gibran itu putranya Pak Jokowi, kemudian digunakan infrastuktur kekuasaan untuk mendukung Prabowo," kata Djarot ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin.

Djarot lantas meyakini bahwa Jokowi tidak memihak salah satu kandidat bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Sebab, tiga bakal capres diundang.

"Bukan hanya dari situasi pertemuan saat ini, tapi lebih dari pada itu. Setelah ini, bukan hanya dari sisi retoritas, tapi dari sikap dan tindakan. Supaya apa? Supaya hasil dari pemilu itu bisa diterima oleh masyarakat, bahwa pemerintah netral," ujarnya.

Baca juga: BERITA FOTO: Momen Kebersamaan Jokowi, Prabowo, Ganjar, dan Anies Saat Makan Siang di Istana

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga yakin bahwa Jokowi bakal tetap mengutamakan persatuan untuk menjaga stabilitas politik.

Oleh karena itu, menurutnya, momen makan siang antara Jokowi dan tiga bakal capres harus diapresiasi sebagai satu hal positif.

"Bolehlah kita bersaing, tapi mari kita bersingsing, mari kita bersaing sesuai dengan nilai-nilai keadaban bersaing," kata Djarot.

Sebagaimana diberitakan, Jokowi makan siang bersama tiga bakal capres di Istana Merdeka, pada Senin hari ini.

Baca juga: Kata 3 Bakal Capres soal Absennya Para Bacawapres Saat Makan Siang Bareng Jokowi

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi mendengarkan pandangan dan harapan para bakal capres tentang Pemilu 2024 saat makan siang bersama.

"Presiden memiliki pandangan dan harapan yang sama dengan para bakal capres agar terwujud pemilu yang sehat, sejuk, dan damai sesuai prinsip-prinsip demokrasi," kata Ari dalam keterangan tertulis, Senin sore.

Lebih lanjut, Ari juga menegaskan bahwa Jokowi memerintahkan aparatur negara untuk netral pada Pemilu 2024 mendatang.

Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberi pengarahan kepada para penjabat (pj) kepala daerah sebelum makan siang bersama para bakal capres.

"Pada pengarahan pada para pj kepala daerah, Bapak Presiden minta pj gubernur, pj bupati dan pj wali kota memberikan dukungan pada tugas-tugas KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), tapi tidak mengintervensi apa pun," katanya.

Ari mengatakan, Jokowi juga meminta pj kepala daerah serta aparatur sipil negara agar tidak memihak alias netral.

Baca juga: Ketika Ganjar Singgung Makan Nasi Lebih Banyak ketimbang Anies-Prabowo Saat Maksi Bareng Jokowi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com