Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Amran Sulaiman: Pecat CPNS yang Terlambat, Tarik Traktor yang Dibagikan Jokowi

Kompas.com - 25/10/2023, 14:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amran Sulaiman kembali menjadi anak buah Presiden Joko Widodo setelah dilantik menjadi Menteri Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Amran sesungguhnya bukan nama asing di dunia pemerintahan, khususnya di Kementerian Pertanian.

Sebab, pria asal Sulawesi Selatan itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) pada periode pertama pemerintahan Jokowi, 2014-2019.

Selama lima tahun menjadi Mentan, ada sejumlah peristiwa atau kebiasaan yang melekat dengan sosok Amran.

Baca juga: Sepak Terjang Amran Sulaiman, Dua Kali Jadi Mentan di Bawah Kepemimpinan Jokowi

Salah satunya, Amran tampaknya hobi memecat orang yang ia anggap tidak becus dalam bekerja.

Contohnya, Amran pernah memecat salah satu distributor pupuk subsidi untuk petani di Konawe, Sulawsi Tenggara, Mei 2019 lalu karena dianggap nakal.

Mulanya, Amran mendengarkan curhat para petani yang mengeluh distribusi pupuk jenis phonska kerap terlambat hingga dua bulan.

Amran lalu meminta bawahannya untuk segera menghubungi pihak distributor dan menyampaikan bahwa kontraknya telah diputus.

"Distributor tersebut dipecat hari ini juga. Tolong hubungi direkturnya. Dan sampaikan bahwa tidak ada kompromi. Saya tetap akan tolak," ucap Amran ketika itu.

Baca juga: Jadi Mentan, Amran Targetkan RI Swasembada Beras

Amran menyatakan, keterlambatan distribusi pupuk tidak dapat ditoleransi karena dapat merugikan petani hingga miliaran rupiah.

Selain itu, Amran juga pernah mengumbar janji akan memecat anak buahnya yang tidak serius melayani rakyat dan tidak jujur dalam menggunakan anggaran.

"Jika ada pejabat lainnya yang main-main, tidak serius melayani rakyat, silakan laporkan ke saya. Saya akan pecat pejabat yang demikian. Jika ada bantuan harus dijalankan sesuai dengan anggaran yang ada. Kita sudah serius dalam swasembada pangan," kata dia, Februari 2015.

Pada 2018, Amran juga sempat tak segan-segan memecat calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Pertanian yang terlambat hadir ketika ia sedang memberikan sambutan.

Di samping soal pecat-memecat, salah satu hal yang melekat dengan sosok Amran adalah isu penarikan traktor yang dibagikan oleh Jokowi kepada para petani.

Baca juga: Amran Sulaiman Ceritakan Tawaran Jadi Menteri dari Presiden Jokowi

Peristiwa tersebut terjadi ketika Jokowi menghadiri acara panen raya dan pembagian traktor kepada para petani di Ponorogo pada medio Maret 2015.

Namun, para petani kaget karena traktor-traktor itu justru diangkut kembali selepas acara dan tidak dibagikan ke mereka, tidak sesuai dengan pernyataan saat acara.

Amran pun meluruskan berita tersebut dan menyebutkan bahwa traktor itu bukan ditarik, tetapi didistribuskan ulang kepada para petani.

"Traktor untuk Ponorogo (semuanya) baru mau dibagikan bulan depan ini. Tapi, yang sudah ada segera dikirimkan," kata Amran, beberapa hari kemudian.

Baca juga: Kembali Jadi Mentan, Amran Sulaiman Langsung Gelar Rapat

Amran mengatakan, daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Kementerian Pertanian dari pusat baru cair sehingga butuh waktu dan proses untuk membelanjakan anggaran sampai dengan traktor-traktor bisa diserahkan kepada petani Ponorogo.

Kini, Amran meyakini bahwa pengalaman lima tahun sebagai Mentan di periode pertama Jokowi akan menjadi modal untuk menyelesaikan keluhan petani dan persoalan di dunia pertanian.


Dalam melaksanakan tugas sebagai Mentan kali ini, dia berjanji akan menegakkan aturan dengan baik.

Namun, jika ada hal-hal yang baik telah dilakukan oleh Kementan, maka akan tetap dilanjutkan.

"Yang baik-baik kita lanjutkan. Nanti kami bahas dengan tim, eselon I. Ketahanan pangan adalah ketahanan negara, aku harap teman teman wartawan bersahabat dengan saya," kata Amran seusai pelantikan, Rabu hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com