Amran sesungguhnya bukan nama asing di dunia pemerintahan, khususnya di Kementerian Pertanian.
Sebab, pria asal Sulawesi Selatan itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) pada periode pertama pemerintahan Jokowi, 2014-2019.
Selama lima tahun menjadi Mentan, ada sejumlah peristiwa atau kebiasaan yang melekat dengan sosok Amran.
Salah satunya, Amran tampaknya hobi memecat orang yang ia anggap tidak becus dalam bekerja.
Contohnya, Amran pernah memecat salah satu distributor pupuk subsidi untuk petani di Konawe, Sulawsi Tenggara, Mei 2019 lalu karena dianggap nakal.
Mulanya, Amran mendengarkan curhat para petani yang mengeluh distribusi pupuk jenis phonska kerap terlambat hingga dua bulan.
Amran lalu meminta bawahannya untuk segera menghubungi pihak distributor dan menyampaikan bahwa kontraknya telah diputus.
"Distributor tersebut dipecat hari ini juga. Tolong hubungi direkturnya. Dan sampaikan bahwa tidak ada kompromi. Saya tetap akan tolak," ucap Amran ketika itu.
Amran menyatakan, keterlambatan distribusi pupuk tidak dapat ditoleransi karena dapat merugikan petani hingga miliaran rupiah.
Selain itu, Amran juga pernah mengumbar janji akan memecat anak buahnya yang tidak serius melayani rakyat dan tidak jujur dalam menggunakan anggaran.
"Jika ada pejabat lainnya yang main-main, tidak serius melayani rakyat, silakan laporkan ke saya. Saya akan pecat pejabat yang demikian. Jika ada bantuan harus dijalankan sesuai dengan anggaran yang ada. Kita sudah serius dalam swasembada pangan," kata dia, Februari 2015.
Pada 2018, Amran juga sempat tak segan-segan memecat calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Pertanian yang terlambat hadir ketika ia sedang memberikan sambutan.
Di samping soal pecat-memecat, salah satu hal yang melekat dengan sosok Amran adalah isu penarikan traktor yang dibagikan oleh Jokowi kepada para petani.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Jokowi menghadiri acara panen raya dan pembagian traktor kepada para petani di Ponorogo pada medio Maret 2015.
Namun, para petani kaget karena traktor-traktor itu justru diangkut kembali selepas acara dan tidak dibagikan ke mereka, tidak sesuai dengan pernyataan saat acara.
Amran pun meluruskan berita tersebut dan menyebutkan bahwa traktor itu bukan ditarik, tetapi didistribuskan ulang kepada para petani.
"Traktor untuk Ponorogo (semuanya) baru mau dibagikan bulan depan ini. Tapi, yang sudah ada segera dikirimkan," kata Amran, beberapa hari kemudian.
Amran mengatakan, daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Kementerian Pertanian dari pusat baru cair sehingga butuh waktu dan proses untuk membelanjakan anggaran sampai dengan traktor-traktor bisa diserahkan kepada petani Ponorogo.
Kini, Amran meyakini bahwa pengalaman lima tahun sebagai Mentan di periode pertama Jokowi akan menjadi modal untuk menyelesaikan keluhan petani dan persoalan di dunia pertanian.
Namun, jika ada hal-hal yang baik telah dilakukan oleh Kementan, maka akan tetap dilanjutkan.
"Yang baik-baik kita lanjutkan. Nanti kami bahas dengan tim, eselon I. Ketahanan pangan adalah ketahanan negara, aku harap teman teman wartawan bersahabat dengan saya," kata Amran seusai pelantikan, Rabu hari ini.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/25/14030841/sepak-terjang-amran-sulaiman-pecat-cpns-yang-terlambat-tarik-traktor-yang