Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berpotensi "Crash Landing" | Alasan Mahfud Piliha Jadi Cawapres Ganjar

Kompas.com - 21/10/2023, 05:15 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan Presiden Joko Widodo terkait putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi artikel populer di Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Artikel populer lainnya, bakal calon wakil presiden Mahfud MD mengungkapkan alasannya memilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

Selanjutnya, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi survei elektabilitas kandidat calon presiden Pemilu 2024 secara head to head atau berhadapan.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Jokowi Berpotensi "Crash Landing" jika Gibran Tetap Didorong Jadi Cawapres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan supaya tidak memaksakan putra bungsunya yang menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, buat menjadi peserta Pilpres 2024, atau diprediksi akan berada dalam posisi sulit menjelang akhir masa jabatannya.

Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti berpendapat, Presiden Jokowi yang sudah memimpin Indonesia selama 2 periode seharusnya mengakhiri masa jabatannya dengan meninggalkan warisan yang baik.

"Presiden Jokowi itu sudah bagus, warisan pembangunannya sudah bagus, pendapatan per kapita sudah baik, dia membangun Papua, maka sebaiknya meninggalkan warisan yang baik dan smooth landing," kata Ikrar saat dihubungi pada Kamis (19/10/2023).

Baca selengkapnya: Jokowi Berpotensi Crash Landing jika Gibran Tetap Didorong Jadi Cawapres

2. Mahfud Ungkap Alasan Pilih Jadi Cawapres Ganjar, Bukan Anies atau Prabowo

Bakal calon wakil presiden Mahfud MD mengungkap alasannya bersedia menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo meski pernah diajak untuk berduet dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Mahfud menuturkan, salah satu alasannya mau berduet dengan Ganjar yakni tidak memiliki benturan emosional dan psikologis dengan politikus PDI Perjuangan itu.

"Merasa bisa saling melengkapi dengan Pak Ganjar karena saya tidak punya benturan emosional psikologis dengan Pak Ganjar. Saya berpikir saya dengan Pak Ganjar ya cocok-cocok saja ya," kata Mahfud, Kamis (19/10/2023), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

Baca selengkapnya: Mahfud Ungkap Alasan Pilih Jadi Cawapres Ganjar, Bukan Anies atau Prabowo

3. Survei LSI: Prabowo Menang "Head to Head" Lawan Ganjar dan Anies

Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan, elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi survei elektabilitas kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 secara head to head atau berhadapan.

Bakal capres Koalisi Indonesia Maju itu mengantongi elektabilitas 49,2 persen, terpaut 11,4 persen dibandingkan elektabilitas Ganjar yang berada di angka 37,8 persen.

Ketika dihadapkan dengan kandidat bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, Prabowo lagi-lagi unggul dengan elektabilitas 52,6 persen.

Sementara, angka elektoral Anies terpaut 19,6 persen di bawah Prabowo yakni 33,0 persen. Namun, meski kalah dari Prabowo, elektabilitas Ganjar masih unggul atas Anies.

Dalam simulasi head to head, bakal capres PDI Perjuangan tersebut mencatatkan elektabilitas 47,1 persen, sedangkan Anies 37,5 persen.

Baca selengkapnya: Survei LSI: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar dan Anies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com