Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang: Pesta Demokrasi Harusnya Senang-Senang, Bukan Saling Hujat

Kompas.com - 20/10/2023, 23:13 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengimbau anak-anak muda bersikap dan berpikiran positif dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kaesang mengajak anak muda untuk merayakan pesta demokrasi tanpa harus menghujat para peserta pemilu yang bukan pilihannya.

Adapun Kaesang menyampaikan ini saat melakukan safari politik dalam acara Kopdar Rempug Milenial Indramayu di Hopespace Coffee and Eatery, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (20/10/2023).

"Pemilu ini, ini namanya pesta, pesta demokrasi, harusnya senang-senang, bukan malah saling menghujat, bukan saling bicarain kandidat lain, jeleknya ini jeleknya itu," kata Kaesang saat bertemu anak-anak muda Indramayu.

Baca juga: Ajak Anak Muda Tak Golput, Kaesang: Nyoblos Dulu Baru Valentine-an

Menurut Kaesang, anak muda tidak akan maju jika sering berpikiran negatif terhadap orang lain.

Dia juga mengajak anak muda untuk lebih sering berpikir positif terhadap setiap peserta pemilu khususnya tiga tokoh yang bakal maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebagaimana diketahui, bakal ada tiga capres dan calon wakilnya yang maju bertanding dalam pilpres tahun depan.

Ketiga pasangan capres-cawapres itu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto yang hingga kini masih belum mengumumkan cawapresnya.

"Saling kasih tahu ini loh baiknya (calon) presiden saya. Enggak perlu di sosmed jelek-jelekin satu sama lain," ujar dia.

Suami Erina Gudono ini juga mengajak agar para anak muda berdebat dan mengkritisi pengalaman para capres-cawapres, bukan malah berdebat soal ranah pribadi.

Kaesang mengingatkan juga agar kawula muda berhati-hati dalam berbicara dan membuat unggahan di sosial media (sosmed) khususnya dalam hal pilpres mendatang.

"Jadi saya harap teman-teman di sini juga, jempol ini, mulut berbahaya, tapi jempol juga bahaya. Apalagi di sosmed jelekin salah satu kandidat, itu saya kira kurang elok," ujar Kaesang.

Baca juga: Peringati Hari Santri, Kaesang Sambangi Ponpes Cadangpinggan Indramayu

"Kalau mau debat, yang didebat itu kebijakannya yang pernah beliau lakukan saat menjadi gubernur di Jawa Tengah, Gubernur di DKI (Jakarta), maupun di Menhan (Menteri Pertahanan), bukan pribadinya. Itu yang kita harus tahu," sambungnya.

Lebih lanjut, ia berharap anak-anak muda juga tidak golput dan berpartisipasi memberikan suara kepada capres pilihannya pada pilpres tahun depan.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga berharap siapa pun pemenang Pemilu 2024 diterima oleh anak-anak muda.

"Tinggal nanti kita tinggal pilih aja di pemilu Februari nanti, sudah tinggal coblos sesuai hati. Yang menang siapa? Ya sudah kita harus terima, karena mau bagaimana pun beliau beliau ini sudah melalui yang namanya proses demokrasi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com