"Kendaraan yang akan mem-back up Gibran adalah Projo dan beberapa Relawan Gibran, plus PSI (Partai Solidaritas Indonesia)," ujar Jannus.
Jika hal itu terjadi, Jannus memperkirakan Jokowi bakal menyampaikan justifikasi atas keputusan politik Gibran, dengan alasan hal itu adalah hak konstitusional semua warga negara.
"Seperti Jokowi membiarkan Kaesang menjadi Ketum PSI," ucap Jannus.
Menurut Jannus, kemungkinan cara itu yang akan ditempuh Jokowi melihat peta politik saat ini dengan harapan memberikan kesan dia secara pribadi tidak berkhianat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang telah mendukungnya selama 2 periode pemerintahan.
Baca juga: Jokowi Enggan Tanggapi Putusan MK soal Usia Minimal Cawapres: Nanti Seolah Mencampuri Yudikatif
Akan tetapi, lanjut Jannus, pada sisi lain Jokowi diprediksi akan berargumentasi perkara pilihan politik anak-anaknya adalah hak masing-masing untuk menentukan, dan sebagai orang tua Jokowi tidak akan melakukan intervensi.
Jannus juga meyakini setelah putusan MK itu maka akan muncul perbedaan pandangan antara Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri
"Tapi saya yakin, gesekan akan teralihkan ke Prabowo-Gibran di masa kampanye nanti, bukan dengan Jokowi. Karena Jokowi akan berargumentasi bahwa Prabowo-Gibran adalah entitas politik yang berada di luar kendali Istana. Istana tidak berpolitik praktis," papar Jannus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.