Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani 11 Jam Pemeriksaan di KPK, Sekjen Kementan Dicecar 17 Pertanyaan

Kompas.com - 10/10/2023, 21:32 WIB
Syakirun Ni'am,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Kasdi Subagyono mengaku dicecar 17 pertanyaan oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/10/2023).

Adapun Kasdi diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lain dalam dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementan.

Ia mulai diperiksa sekitar pukul 09.15 WIB lewat di gedung Merah Putih KPK. Anak buah mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo itu baru keluar dari gedung KPK sekitar pukul 20.34 WIB.

Baca juga: KPK Panggil Dokter Spesialis Penyakit Dalam Jadi Saksi Dugaan Korupsi di Kementan

"Ada 17 pertanyaan," kata Kasdi sembari meninggalkan gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa.

Kasdi mengaku merasa nyaman menjalani pemeriksaan yang berlangsung sekitar 11 jam tersebut. Menurut Kasdi, penyidik KPK bersikap ramah dan profesional.

Meski demikian, ketika ditanya lebih lanjut mengenai materi yang didalami penyidik Kasdi enggan menjawab. Ia meminta pertanyaan itu disampaikan ke tim penyidik.

"Tadi di sana saya sangat nyaman, karena penyidiknya ramah dan profesional," tutur Kasdi.

Selebihnya, Kasdi tidak menjawab pertanyaan awak media terkait dugaan pemerasan dalam jabatan di lingkungan Kementan.

Baca juga: Plt Mentan Arief Prasetyo: Kita Kembalikan Lagi Kementan yang Bermartabat dan Keren

Pun ketika ditanya mengenai dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK kepada eks Mentan Syahrul, ia enggan menjawab.

"Saya tidak sedang dalam kapasitas saya (untuk menjawab)," kata Kasdi.

KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementan yakni, pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).


KPK belum mengumumkan para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.

Namun, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Syahrul sudah menjadi tersangka.

Sebelum memeriksa Kasdi, penyidik KPK sudah memeriksa Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Kementan, Muhammad Hatta, Senin (9/10/2023).

Sementara, Syahrul dijadwalkan menjalani pemeriksaan besok, Rabu (11/10/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com