JAKARTA, KOMPAS.com - Gembong narkotika internasional berkewarganegaraan Indonesia, Fredy Pratama, masih mengendalikan kaki tangannya yangsudah mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Hal ini terungkap ketika Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memeriksa eks vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia sejak Rabu (4/10/2023) malam.
Zul diberondong 30 pertanyaan dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri hingga Kamis (5/10/2023) sore.
"Itu katanya kalau di jaringan Fredy, itu di dalam (lapas) diopeni (dipelihara)," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Mukti Juharsa di Bareskrim Polri, Kamis.
Zul telah divonis 18 tahun penjara terkait kasus dugaan narkoba dan mendekam di Lapas Narkotika Kelas II Gunung Sindur, usai dibekuk polisi pada 2019.
Pemeriksaan Zul diperlukan untuk memburu jaringan Fredy, mengingat ia belakangan diketahui turut terlibat langsung dengan Cassanova, salah satu nama samaran Fredy Pratama, kala itu.
Adapun Fredy Pratama adalah kartel narkotika di Thailand dan Segitiga Emas (Golden Triangle). Kawasan Segitiga Emas merupakan sebutan untuk wilayah bagian utara Asia Tenggara yang meliputi Burma (Myanmar), utara Laos, dan utara Thailand.
Mertuanya diduga kartel narkotika di Thailand. Polisi pun menduga gembong narkotika kelas kakap ini masih berada di Thailand, sebab istrinya adalah warga negara Thailand.
Tak heran, Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan, jaringan Fredy Pratama adalah pengungkapan sindikat kasus narkoba terbesar se-Indonesia.
Pada kurun waktu 2020-2023, ada 408 laporan kasus narkoba terkait jaringan Fredy Pratama.
Baca juga: Dikirimi Uang Fredy Pratama Saat di Penjara, Zul Zivilia Mengaku Komunikasi lewat BBM
"Diketahui bahwa sindikat Fredy Pratama ini adalah sindikat narkoba yang cukup besar, mungkin terbesar," kata Wahyu dalam paparannya di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Berdasarkan pengakuan Zul Zivilia saat didalami polisi, ia sempat diberi uang Rp 4 juta per bulan pada 7 hingga 8 bulan pertama di lapas.
Dia diketahui terlibat langsung dengan jaringan bandar besar narkotika Fredy Pratama. Keduanya melakukan komunikasi lewat BBM.
Sebelum ditangkap kepolisian, Zul direkrut sebagai pengedar atau kurir di Sulawesi Selatan, untuk disebarkan ke masyarakat umum di wilayah timur.
"Betul, Zul terlibat langsung kepada Fredy Pratama. Dan dia di dalam sel pun menerima uang sebanyak Rp 4 juta, kurang lebih 7 bulan atau 8 bulan dari Fredy Pratama," kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).
Namun saat ini, ia tidak lagi menerima uang kiriman Fredy tersebut. Komunikasi pun berhenti sejak uang tidak pernah lagi dikirim.
"Ya enggak tahu (kenapa) berhenti, mungkin karena sudah kebanyakan kali, ya. Rp 4 juta per bulan lumayan lho, kaki tangannya banyak pokoknya," tutur Mukti.
Saat ini, Polri sudah mendapatkan bukti-bukti percakapan Zul dengan sindikat tersebut. Bukti-bukti percakapan itu memperlihatkan bahwa Zul terlibat langsung dengan jaringan Fredy.
Saat ini kata Mukti, Polri masih mendalami kasusnya agar sindikat dan siapa saja yang terlibat menjadi terang.
"Betul, Zul terlibat jaringan langsung terhadap Fredy Pratama. Dia circle Fredy Pratama," ucap Mukti.
Baca juga: Zul Zivilia Direkrut Jaringan Fredy Pratama untuk Jadi Kurir Narkoba di Sulsel
Di tempat yang sama, Zul juga mengaku kenal lama dengan Fredy.
"Kenal, kenal. Tahu. Kenal lama," tutur Zul Zivilia sebelum diboyong ke mobil tahanan
Terkait jaringan ini, Zul menyatakan telah memberi keterangan sejelas-jelasnya saat pemeriksaan.
Dia berharap, keterangan yang dia berikan mampu membantu pengejaran Fredy Pratama.
"Saya sudah memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya dan sangat terang sekali tentang Fredy Pratama. Dan tidak ada satu pun yang saya tutup-tutupi untuk membantu mengungkap kasus Fredy Pratama," jelas dia.
Sebagai informasi, Fredy Pratama masih buron hingga saat ini. Polri telah menerbitkan red notice terhadap Fredy Pratama sejak Juni 2023, setelah sembilan tahun menjadi buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak
Selain Cassanova, Fredy memiliki nama samaran lain, termasuk The Secret, Miming, Mojopahit, dan Airbag. Ia juga disebut sudah mengubah identitas dan wajahnya lewat operasi plastik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.