Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Pilih Pensiun dan Pulang ke Solo Saat Ditanya Kemungkinan Jadi Ketum PDI-P

Kompas.com - 06/10/2023, 05:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo seolah tidak tertarik untuk menjadi ketua umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri setelah lengser dari jabatan presiden pada 2024 kelak.

Ketika ditanya soal usulan Guntur Soekarnoputra, putra Presiden Soekarno sekaligus kakak Megawati, agar ia menjadi ketum PDI-P, Jokowi mengaku ingin pulang kampung ke Solo dan menikmati masa pensiun.

"Saya mau pensiun pulang ke Solo," kata Jokowi seusai upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDI-P, Puan: PDI-P Punya Mekanisme

Jokowi berpandangan, masih ada tokoh-tokoh muda yang layak menjadi ketua umum PDI-P selain dirinya. "Banyak yang muda-muda," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Ia menyebutkan, tokoh muda yang dimaksud antara lain dua anak Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

"Mbak Puan, Mas Prananda, gitu kan," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Guntur mendorong Jokowi menjadi ketua umum PDI-P karena dianggap masih dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

Menurut Guntur, Megawati dapat mengisi jabatan ketua Dewan Pembina PDI-P apabila Jokowi menjabat sebagai ketua umum partai berlambang banteng tersebut.

Guntur pun berpandangan, Jokowi yang bukan keturunan biologis Bung Karno tetap layak menjadi ketua umum PDI-P.

Baca juga: Jika Jokowi Terpancing Wacana Jadi Ketum PDI-P, Bisa Dituduh Dikasih Hati Malah Minta Jantung

Sebab, menurut dia, Jokowi telah menunjukkan diri sebagai anak ideologis Bung Karno dengan kiprahnya selama 22 tahun di dunia pemerintahan, mulai dari wali kota, gubernur, hingga presiden.

Harus hati-hati

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Jokowi memang harus berhati-hati dalam merespons usulan agar ia menjadi ketua umum PDI-P.

Pasalnya, Jokowi hingga kini masih dipantau oleh Megawati. Status petugas partai pun masih melekat kepadanya.

"Jika Jokowi justru terpancing mengikuti masukan Guntur, maka ia bisa dituduh 'dikasih hati malah minta jantung" ujar Umam kepada Kompas.com.

Menurut Umam, Megawati juga sudah memberikan sinyal pentingnya proses kaderisasi berjenjang di PDI-P.

Baca juga: Jokowi Dinilai Berpeluang Cukup Besar Gantikan Megawati Jadi Ketum PDI-P, jika...

Sinyal tersebut terlihat dalam pidato Megawati yang menyinggung mekanisme pemilihan ketua umum di PDI-P dalam penutupan rapat kerja nasional, pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com