JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya Nurhidayat mengatakan, laut Indonesia memiliki banyak internal wave atau arus di dalam lautan.
Hal itu berakibat kapal selam tidak bisa masuk ke perairan tersebut.
“Sehingga, kalau ada (internal wave) di situ, biasanya kapal selam enggak berani masuk,” kata Nurhidayat saat ditemui di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (2/10/2023).
Nurhidayat mengatakan, salah satu perairan yang memiliki internal wave adalah Selat Malaka.
Baca juga: Danpushidrosal: Indonesia Harus Memiliki Kedaulatan Data Bawah Laut
Hal itu diketahui setelah TNI AL dan Angkatan Laut Perancis menggelar survei bersama di perairan Sabang, Aceh, pada Juli 2023.
“Di daerah situ arus dalamnya cukup kencang. Jadi ada laut yang hanya ombaknya di atas, ada yang di dalam atau internal wave,” ujar Nurhidayat.
Nurhidayat tidak menampik, salah satu kelebihan memiliki internal wave adalah enggan masuknya kapal selam musuh ke area tersebut.
“Ya memang benar sih, ada untungnya, apalagi kalau sumber daya manusia (SDM) mau mengelola,” kata Nurhidayat.
Dalam survei bersama AL Perancis tersebut, TNI AL juga menemukan dua bukit dalam lautan di perairan Sabang.
“Mereka (AL Perancis) mengatakan itu bukan (bukit) yang aktif,” ujar Nurhidayat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.