JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya Nurhidayat memastikan, Angkatan Laut Australia tidak akan masuk di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia selama Survei Hidrografi Terkoordinasi atau Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE).
“Tidak boleh kapal Australia masuk ke daerah kita,” kata Nurhidayat saat ditemui di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (2/10/2023).
Namun demikian, dalam latma tersebut, kapal TNI AL akan memasuki perairan Australia selama tiga hari.
“Kami sempat masuk ke Darwin selama tiga hari. Kemudian mereka akan menemani kita tiga hari di sana,” ujar Nurhidayat.
Baca juga: Latma Elang Ausindo, Jet Tempur Siluman F-35 Milik Australia Mendarat di Manado
Selama latma tersebut, kedua Angkatan Laut juga akan berbagi data terbatas berupa sub bottom profile.
“Misalnya atas lumpur, satu meter berikutnya pasir, mineral apa, ini yang harus kita pegang sendiri,” kata Nurhidayat.
Diwartakan sebelumnya, TNI AL mengirimkan KRI Spica-934 untuk menggelar latihan bersama Survei Hidrografi Terkoordinasi atau Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE) dengan Royal Australian Navy (Angkatan Laut Australia).
KRI Spica-934 yang dikomandani Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair itu telah diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (29/9/2023). Pemberangkatan dipimpin langsung oleh Danpushidrosal.
KRI Spica-934 bersama Angkatan Laut Australia akan menggelar survei hidrografi selama satu bulan di perairan Laut Timor, mulai 29 September sampai dengan 25 Oktober 2023.
Baca juga: Kunjungi Panglima Tentara Darat Brunei, KSAD Dudung Bahas Latma Petir Satria
“Kegiatan latma Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE) Indonesia-Australia 2023 ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Pushidrosal TNI AL dan Australian Hydrographic Office (AHO) guna mencapai solusi bersama, terutama terkait persoalan hidrografi dan pemetaan laut di wilayah perbatasan maritim kedua negara,” kata Nurhidayat dalam siaran pers Dispenal, Senin (2/10/2023).
Angkatan Laut kedua negara bakal berlatih dengan kapal survei masing-masing di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia atau Australia dengan area yang sudah ditentukan sebelumnya.
Latma secara umum meliputi kegiatan berupa survei hidrografi, oseanografi, meteorologi, dan geografi maritim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.