Di rumah belajar tadi, ia dan istrinya, Erina Gudono, membagi-bagikan tas untuk anak-anak.
Ia lalu bergeser ke pasar malam. Warga yang merubung pun turut berpindah. Di pasar malam, Kaesang dan Erina adu permainan pecah balon serta lempar bola kasti ke arah kaleng.
Kaesang berhasil memecahkan 10 balon dan mendapatkan hadiah boneka.
Blusukan yang dilakukan Kaesang bukan hanya menemui warga, namun juga menjumpai unsur relawan, lagi-lagi sesuatu yang sangat identik dengan gaya berpolitik ayahnya.
Terlebih, unsur relawan yang ditemui adalah Arus Bawah Jokowi (ABJ). Secara terang-terangan, pertemuan di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023) itu sudah sampai pada soal dukung-mendukung.
Baca juga: Kaesang Ajak Anggota Arus Bawah Jokowi Jadi Caleg PSI
"Selain kami tadi menandatangani (piagam) ini, kamu sudah saling tukar informasi dan mungkin sudah sampai pada tahap kami akan mendukung penuh PSI sampai lolos ke Senayan," ujar Ketum ABJ, Michael F. Umbas, di markas ABJ.
Michael melanjutkan, pihaknya sudah lama berkomitmen mendukung Jokowi dan anak-anaknya dalam berkiprah politik.
"Jadi sesungguhnya memberikan pesan yang kuat bahwa Pak Jokowi dan Mas Kaesang sama di mata kami. Saya berani mengatakan Kaesang ini adalah Jokowi muda," tambahnya.
Baca juga: Cak Imin Khawatir Suara PKB Tergerus PSI, Kaesang: Tergantung Masyarakat yang Memilih
Sementara itu, Kaesang mengaku terkejut saat tahu ABJ sudah mendukungnya sebelum masuk PSI pada Sabtu (23/9/2023) dan menerima kartu tanda anggota di Solo, Jawa Tengah, kampung halaman Jokowi.
Ia meminta agar anggota kelompok relawan ini turut bergabung sebagai calon anggota legislatif (caleg) partai politik bernomor urut 15 itu.
"Tapi di sini saya meminta dukungan dan bantuan dari teman-teman bukan hanya (agar menjadi Wali Kota) Depok, tapi untuk seluruh Indonesia untuk memenangkan PSI di Pemilu 2024," ungkapnya.
PSI mengeklaim bahwa penjajakan untuk merangkul Kaesang sebagai kader sudah dilakukan sejak lama dan keputusan partai mendapuknya sebagai ketua umum tak berkaitan langsung dengan status Kaesang sebagai putra presiden.
Namun, pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai bahwa karier politik Kaesang otomatis terbuka lebar dengan segala status yang disandangnya kini pada tahun politik.
Menurutnya, keberadaan Kaesang di PSI tak terlepas dari tangan Jokowi.
"Pak Jokowi menginginkan dan memaksakan (Kaesang menjadi) calon gubernur ya bisa-bisa saja," ucap Ujang melalui pesan singkat, Kamis.
"Nanti, banyak parpol yang ditekan untuk mendukung Kaesang, bisa jadi. Tekanan politik kepada parpol-parpol untuk mendukung Kaesang, bisa," lanjutnya.
Terlebih, PSI sudah menguasai 8 kursi di DPRD DKI Jakarta, sebagai modal berarti untuk mengusung calon gubernur mereka pada 2024 nanti.
"Apakah nanti jadi calon gubernur atau tidak, kita lihat. Karena di politik semua serba mungkin," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.