Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies, Ganjar, Prabowo Bicara soal Reformasi Hukum dan Polisi...

Kompas.com - 20/09/2023, 11:20 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga bakal calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, serta Prabowo Subianto menyampaikan gagasan mereka terkait reformasi institusi aparat penegak hukum dan penegakan hukum.

Gagasan itu disampaikan oleh ketiganya dalam program Mata Najwa: 3 Bakal Capres Bicara Gagasan, yang dilaksanakan di Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Setiap bakal capres dihadirkan dalam waktu yang berbeda dan diberikan pertanyaan dari pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab. Salah satunya soal pandangan mereka terkait situasi penegakan hukum pada saat ini.

Berikut ini rangkuman gagasan dari Anies, Ganjar, dan Prabowo terkait upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Baca juga: Anies: Skor Kebebasan Berpendapat Kita Sekitar 5

1. Anies Baswedan

Anies yang merupakan bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menilai aparat penegak hukum saat ini belum bersikap adil.

“Negeri ini punya kesempatan untuk maju, tapi selama rule of law, kepastian hukum, penegakan hukum tidak menjadi prioritas, maka yang terjadi adalah tata kelola pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Praktik korupsi masif di mana-mana,” ujar Anies dikutip dari tayangan di YouTube Universitas Gadjah Mada.

Baginya, saat ini aparat penegak hukum hanya berani memberikan tindakan tegas pada kelompok yang lemah. Sementara, kelompok yang kuat jarang mendapatkan perlakuan serupa.

Ia mengatakan aparat penegak hukum tidak menunjukan sikap adil pada pihak-pihak yang dekat dengan kekuasaan.

“Mereka yang kawan tak tersentuh, mereka yang lawan disentuh terus,” sebut dia.

Baca juga: Anies Ungkap Misi Utamanya Nyapres: Kesetaraan di Bidang Kesehatan hingga Pendidikan

Anies berjanji, jika memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ia bakal memprioritaskan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

“Ini harus diubah, pemberantasan korupsi menjadi prioritas penting, penegakan hukum menjadi prioritas dan membuat pengadilan kita menjadi pengadilan yang kredibel. Itu prioritas kita. Ini adalah aspek yang membuat Indonesia kita bisa take off,” imbuh dia.

Anies juga menyoroti soal kualitas sumber daya manusia (SDM) anggota Polri. Menurut dia kualitas SDM Polri patut ditingkatkan buat menghadapi persoalan zaman.

“Harus ada pengembangan profesionalisme, kompetensi. Ini fakta di lapangan bahwa banyak sekali saudara-saudara kita yang bertugas di kepolisian tidak mengalami pembekalan yang cukup,” ucap Anies.

“Kalau tidak punya keterampilan, pengetahuan, kemampuan untuk bisa menggunakan segala macam teknik baru, maka teknik-teknik lama yang akan dipakai,” sambung dia.

Baca juga: Jawaban Anies Saat Dicecar Najwa Shihab Soal Dana yang Sudah Dikeluarkan Selama Kampanye

Ia lantas mencontohkan dengan teknik interogasi yang sudah mengalami banyak perkembangan.

Mestinya, kebaruan teknik itu juga didapatkan oleh anggota Polri.

Anies menganggap minimnya upaya untuk meningkatkan kompetensi polisi dapat memicu terjadinya praktik penyimpangan dalam proses penegakan hukum.

“Tapi kalau tidak mempelajari ilmu-ilmu (interogasi) itu, maka teknik-tekniknya akan teknik-teknik lama, dan apa yang akan terjadi? Muncul praktik-praktik penyimpangan,” ujar dia.

Selain itu, Anies ingin Polri juga bersikap tegas pada anggotanya yang melakukan pelanggaran hukum.

Baca juga: Anies Bilang Gerakan Perubahan Bukan Mengganti, tetapi Memperkaya

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Polisi Benarkan soal Ancaman Bom dalam Pesawat di Bandara Juanda, 1 Penumpang Diamankan

Polisi Benarkan soal Ancaman Bom dalam Pesawat di Bandara Juanda, 1 Penumpang Diamankan

Nasional
Dalam Dakwaan Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung, KY Tunggu Putusan Pengadilan

Dalam Dakwaan Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung, KY Tunggu Putusan Pengadilan

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Siap Debat Apa Pun Hasil Rapat KPU-Timses Hari Ini

Kubu Anies-Muhaimin Siap Debat Apa Pun Hasil Rapat KPU-Timses Hari Ini

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

TPN Ganjar-Mahfud Harap Debat Capres-Cawapres Sesuai Aturan

Nasional
Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Nasional
Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Pertanyakan Dasar Gubernur Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, PDI-P: Kemunduran Demokrasi

Nasional
Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Pemerintah Cari Lokasi Baru Untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Nasional
Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Ganjar: Kalau Sudah di Rel yang Benar lalu Diganggu, Tabrak!

Nasional
Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Amnesty International Minta Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masuk Agenda Debat Capres-Cawapres

Nasional
KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

KPK Panggil Wamenkumham sebagai Tersangka Besok

Nasional
Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Amnesty: Pemerintah Langgar HAM jika Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Nasional
Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Kasus Mycoplasma Pneumoniae Meluas, Masyarakat Diminta Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Nasional
Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Jokowi Belum Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas RUU Daerah Khusus Jakarta

Nasional
Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Wapres dan Mendagri Soroti Keberadaan Alat Peringatan Dini Terkait Erupsi Gunung Marapi

Nasional
Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Jakarta Sudah Punya Kekhususan, Pengamat Sebut Mekanisme Pemilihan Gubernur Tak Usah Diutak-atik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com