Selain kebijakan sejumlah negara yang menghentikan ekspor beras sementara, seperti India, juga ikut berpengaruh.
Oleh karena itu, menurut Jokowi, yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah manajemen tata kelola stok beras yang sudah ada di dalam negeri.
"Yang penting itu juga nanti ini setelah ritel semua diguyur oleh Bulog, kemudian masyarakat juga diberi ini juga ini kayak operasi pasar memberikan ke rakyat itu. Sehingga stok-stok di rakyat, stok di gudang-gudang swasta semuanya ada," kata Jokowi.
Pada Kamis, Presiden Jokowi juga menyalurkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca juga: Presiden Joko Widodo Cek Gudang Bulog, Pastikan Stok Beras Aman
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan pangan berupa beras selama September hingga November 2023.
Bantuan sebanyak 210.000 ton per bulan itu akan diberikan kepada 21,3 juta penerima.
“Setiap bulan kira-kira 210.000 ton dikeluarkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November," kata Jokowi.
Menurut Presiden, bantuan beras diberikan agar masyarakat tidak terdampak kenaikan harga.
Jika stok beras masih ada, bantuan akan diteruskan.
"Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.