Ia lantas mengungkit pengalaman Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tiba-tiba memunculkan nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi).
"Secara empiris, 2019 itu kan di luar persoalan elektoral tiba-tiba kan muncul KH Maruf Amin. Sebagai suatu kemungkinan, hal itu bisa terjadi," kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDI-P Banten, Minggu (10/9/2023).
Dengan begitu, menurutnya, nama tokoh baru sangat memungkinan untuk muncul menjadi pendamping Ganjar maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Hasto kemudian menyoroti nama-nama yang sebelumnya kerap masuk dalam survei sebagai kandidat bakal cawapres Ganjar.
"Ya, di luar nama-nama survei yang sudah beredar juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun, nama yang dikerucutkan lima. Jadi mungkin saja ada tokoh nasional yang tidak ikut berkontestasi, namun terus bekerja secara silent penuh dedikasi bagi bangsa dan negara," ujarnya.
"Sosok ini bisa saja selama ini tidak dilirik, namun memiliki rekam jejak membangun Indonesia secara progresif," kata Hasto melanjutkan.
"Karena politik ini kan juga ada dinamikanya dan kemudian ada musyawarahnya, ada aspirasi yang tidak terbaca di dalam survei-survei, tetapi sebenarnya bisa muncul sosok yang dibutuhkan oleh bangsa ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa penentuan bakal cawapres Ganjar merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia kemudian meminta semua pihak untuk menunggu pada saat waktunya akan diumumkan.
"Apakah 2024 ini akan terjadi hal yang sama (di luar nama-nama hasil survei) kita tunggu tanggal mainnya, hehe," kata Hasto sembari tersenyum.
Sebagai informasi, Jokowi saat Pilpres 2019 memutuskan memilih Maruf Amin sebagai pendampingnya. Kala itu, Maruf adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Momen itu terjadi pada 9 Agustus 2018. Nama Ma'ruf Amin muncul setelah sebelumnya sosok yang digadang menjadi bakal cawapres Jokowi adalah Mahfud MD.
Kelimanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; Menteri BUMN Erick Thohir; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; mantan Panglima TNI Andika Perkasa; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Belakangan, muncul juga nama eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kemudian, Wali Kota Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun, usia Gibran belum memenuhi syarat sebagai capres dan cawapres.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/10/20091121/soal-cawapres-ganjar-sekjen-pdi-p-ungkit-pilpres-2019-yang-munculkan-nama