Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bicara Keinginan Indonesia Impor 250 Ribu Ton Beras dari Kamboja Per Tahun

Kompas.com - 04/09/2023, 19:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap keinginan Indonesia mengimpor beras 250 ribu ton per tahun dari Kamboja.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9/2023).

"Hari ini saya ingin menyampaikan tiga hal. Yang pertama terkait kerja sama ketahanan pangan, saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia untuk mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250 ribu ton beras per tahun," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi ke Xanana Gusmao: Indonesia Selalu Dukung Timor Leste di ASEAN

"Dan sebaliknya Indonesia juga siap untuk mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan pelatihan," lanjutnya.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Adapun selain bertemu PM Kamboja, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan PM Timor Leste Xanana Gusmao, PM Vietnam Pham Minh Chinh dan PM Kepulauan Cook Mark Brown.

Adapun para PM negara-negara tersebut datang ke Indonesia dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September 2023.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Puan Maharani: Obrolannya Seru, Bicara Berbagai Hal

Sebagaimana diketahui, ada 22 negara yang akan menghadiri KTT ASEAN. Jumlah tersebut terdiri dari 11 negara ASEAN, termasuk Timor Leste dan sembilan negara mitra wicara yakni Korea Selatan, Jepang, India, China, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat.

Sementara kepala negara dari negara mitra yang hadir di KTT ASEAN di antaranya Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, PM Jepang Fumio Kishida, PM Kanada Justin Trudeau, hingga Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin diwakili oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Dua negara yang merupakan undangan yaitu Bangladesh karena menjadi ketua IORA Indian Ocean Rim Association (IORA). Kemudian yang satunya lagi Cook Islands karena menjadi ketua PIF, Pacific Islands Forum.

Baca juga: Puan Temui Jokowi Sebelum 4 Ketum Parpol Pengusung Ganjar Rapat Tertutup

IORA dan PIF diundang karena menjadi salah satu prioritas pertemuan KTT adalah Indo-Pasifik yang damai, stabil, sejahtera, inklusif.

Sembilan organisasi internasional juga diperkirakan hadir. Mereka di antaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, yang akan fokus pada isu ekonomi,.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com