JAKARTA, KOMPAS.com - TNI dan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) memimpin operasi gabungan dalam Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2023.
Operasi gabungan dimulai dengan pelaksanaan combine arms rehearsal (CAR) oleh Batalion Gabungan 1-27 Wolfhound yang dikomandoi Letkol Case dari US Army dan Letkol Inf Arief Widyanto dari TNI.
“Pelaksanaan combine arms rehearsal akan membantu terlaksananya operasi yang akan dilakukan selama kurun waktu empat hari ke depan dengan baik,” kata Arief di sela-sela pelaksanaan CAR BN/Staffex di Dodiklatpur Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur, dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Senin (4/8/2023).
Baca juga: Angkatan Udara AS dan Indonesia Gelar Latihan Gabungan Pendaratan Pengebom Perdana
Arief mengatakan, operasi ini merupakan operasi gabungan antara empat negara, yakni AS, Indonesia, Australia, dan Singapura.
Oleh karena itu, sinkronisasi dan koordinasi sebelum pelaksanaan operasi berlangsung, akan sangat membantu kesuksesan operasi.
Arief mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempajari perkembangan taktik dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki negara-negara lain.
“Serta diharapkan dapat meningkatkan hubungan persahabatan militer antar-negara,” kata Arief.
Dalam latihan ini, dikerahkan satu kompi tank Australia, satu kompi US Army, satu kompi TNI, dan satu kompi Angkatan Bersenjata Singapura.
Baca juga: TNI dan Tentara Malaysia Latihan Gabungan Operasi Pemberantasan Terorisme
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para prajurit TNI yang akan melaksanakan latihan bersama Super Garuda Shield 2023, agar melaksanakan latihan bercampur dengan negara-negara peserta.
Permintaan itu disampaikan Yudo di sela-sela menerima paparan dari Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI Letjen Eko Margiono di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (21/8/2023).
“Agar latihan ini dilaksanakan campur, sehingga dapat diketahui pola dari negara Amerika (Serikat) seperti apa, pola dari negara Australia seperti apa, sehingga jangan ada yang melakukan latihan masing-masing negara,” kata Yudo, dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Selasa (22/8/2023).
Adapun Latma Super Garuda Shield kali ini diikuti oleh 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing.
Rangkaian latihan telah dimulai pada 31 Agustus, dan akan berakhir pada 13 September mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.