Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Muhaimin buat Peta Koalisi Berubah, Gerindra Lepas PKB, Demokrat Dirayu PDI-P

Kompas.com - 02/09/2023, 07:04 WIB
Tatang Guritno,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya untuk memasangkan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, agaknya telah memengaruhi peta koalisi partai politik (parpol) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Setidaknya, langkah Partai Nasdem dan PKB untuk mengawinkan keduanya membuat Partai Demokrat yang merasa dikhianati lalu angkat kaki dari KPP.

Keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat mengadakan rapat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Merasa Dikhianati, SBY Akui Demokrat Keliru Dukung Anies

"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengatakan bahwa Demokrat kemungkinan bakal memiliki mitra koalisi baru.

“Sangat mungkin kita punya rumah baru, tempat baru, tetapi melanjutkan yang sudah baik tetap," ucap dia.

Gerindra lepaskan PKB

Di sisi lain, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan kerja sama antara Gerindra dan PKB telah berakhir.

Pasalnya, PKB sudah menyetujui pinangan Nasdem untuk memasangkan Anies dan Muhaimin.

Sebelumnya, Gerindra dan PKB sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pada pertengahan 2022.

"Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil PKB, yaitu menerima kerja sama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR (Kebangkitan Indonesia Raya) menjadi bubar dengan sendirinya," sebut Dasco dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat sore.

Baca juga: Gerindra Nyatakan Kerja Sama dengan PKB Berakhir, KKIR Bubar

Ia mengatakan tak pernah mendapatkan informasi dari PKB soal pertemuan Muhaimin dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Ya kita kebetulan memang tidak diberitahu, demikian,” kata dia.

Padahal, Dasco mengklaim bahwa perubahan nama koalisi pengusung Prabowo Subianto menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak mengubah kesepakatan yang telah dibuat PKB dan Gerindra di KKIR.

Prabowo, lanjut Dasco, hanya mengganti nama koalisi karena ada tiga parpol baru yang bergabung yaitu, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Saat nama baru diumumkan, Muhaimin juga tak menyampaikan keberatannya.

“Bahkan dalam pidatonya Pak Prabowo menyampaikan soal cawapres (calon wakil presiden) akan dibicarakan bersama dengan cara musyawarah mufakat, serta secara khusus akan dibicarakan bersama Pak Muhaimin,” tutur dia.

PDI-P rayu Demokrat

Sementara itu, PDI-P nampak melakukan pendekatan ke Demokrat setelah Anies meninggalkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri membuka pintu jika Demokrat mau bergabung menjadi pendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

“Saya kira (Ketua Umum PDI-P) Ibu Megawati Soekarnoputeri sangat membuka diri jika kawan-kawan Partai Demokrat bergabung dengan PDI Perjuangan," sebut dia.

Baca juga: SBY: Ada yang Komentar, Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba

Ia mengungkapkan, hubungan PDI-P dan Demokrat sudah semakin baik beberapa waktu belakangan.

Pasalnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan AHY sudah sering bertemu.

Ia menganggap Demokrat merupakan parpol besar yang punya peran signifikan memenangkan kontestasi elektoral ke depan.

Apalagi, Demokrat terbukti pernah memenangkan Pilpres 2004 dan 2009.

"Saya yakin Demokrat akan tetap menjadi penentu penting dalam konstelasi politik kita ke depan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com